Belakangan ini, dunia AI kembali ramai dengan hadirnya DeepSeek AI dari China. Katanya, model ini lebih murah dalam pengembangannya dan punya beberapa keunggulan dibanding ChatGPT. Awal mula saya mengenal AI adalah lewat ChatGPT—rasanya seperti punya asisten pribadi yang selalu siap menjawab apa pun. Kemudian muncul Gemini dari Google, tapi entah kenapa, saya tetap lebih nyaman dengan ChatGPT. Lalu datang DeepSeek, yang bikin saya penasaran untuk mencobanya. Dari hasil perbandingan, ternyata DeepSeek punya beberapa kelebihan yang menarik. Nah, berikut adalah perbedaan utama antara keduanya.
Daftar Isi
1. Developer
Salah satu perbedaan mendasar antara DeepSeek AI dan ChatGPT adalah developernya. DeepSeek AI merupakan model open-source yang dikembangkan untuk memberikan akses lebih luas kepada komunitas AI. Di sisi lain, ChatGPT dikembangkan oleh OpenAI sebagai model proprietary, yang artinya penggunaannya lebih terbatas dan dikontrol langsung oleh developernya.
2. Arsitektur Model
Dalam hal arsitektur, DeepSeek AI menggunakan pendekatan Mixture-of-Experts (MoE), yaitu teknik yang memungkinkan model memilih beberapa ‘pakar’ dalam jaringannya untuk menangani tugas tertentu. Ini membuatnya lebih efisien dalam menangani pekerjaan teknis. Makanya setiap kamu bertanya ke DeepSeek setelah ada proses <Think> sebelum menjawab pertanyaan kamu.
Sementara itu, ChatGPT didasarkan pada transformer GPT-4, yang sudah terbukti kuat dalam pemrosesan bahasa alami dan menghasilkan teks yang lebih koheren serta respons yang lebih natural dalam percakapan.
3. Data Pelatihan
Data yang digunakan untuk melatih model AI juga sangat mempengaruhi kinerja dan keunggulannya. DeepSeek AI memiliki fokus yang lebih kuat pada bahasa Mandarin, meskipun tetap mendukung beberapa bahasa lainnya.
Sedangkan ChatGPT dilatih dengan data multibahasa yang sangat luas, dengan keunggulan utama dalam pemahaman dan penggunaan bahasa Inggris. Ini membuat ChatGPT lebih unggul dalam percakapan global dan berbagai tugas berbasis teks.
4. Performa dan Efisiensi
Kinerja model AI sangat bergantung pada tujuan penggunaannya. DeepSeek AI dikenal lebih efisien dan hemat biaya, terutama untuk tugas-tugas teknis seperti pemrograman dan pengkodean. Ini menjadikannya pilihan menarik bagi developer dan software engineer.
Di sisi lain, ChatGPT unggul dalam hal penalaran, kreativitas, dan koherensi teks. Model ini sangat cocok untuk tugas yang membutuhkan pemahaman mendalam dan output yang lebih alami, seperti penulisan kreatif, komunikasi bisnis, dan asisten virtual.
5. Kelebihan Utama
Jika kita bandingkan secara spesifik, berikut adalah keunggulan utama masing-masing model:
- DeepSeek AI: Lebih optimal untuk pengkodean, pemrograman, dan tugas teknis yang membutuhkan efisiensi tinggi.
- ChatGPT: Terbaik dalam percakapan, penulisan kreatif, dan bantuan dalam pemrograman dengan pemahaman bahasa yang lebih luas.
Baca juga: Cara Memanfaatkan ChatGPT untuk Menghasilkan Uang
Mana yang Lebih Baik?
Dari pengalaman saya menggunakan ke duanya, saya tetap memilih menggunakan ChatGPT untuk kebutuhan membuat konten dan belajar. Karena percakapannya lebih natural dan merasa memiliki asisten pribadi yang sudah mengenal kita. Kalau untuk kamu saya menyarankan pilihan antara DeepSeek AI dan ChatGPT bergantung pada kebutuhanmu. Jika kamu seorang programmer yang membutuhkan model yang efisien untuk tugas teknis, DeepSeek AI bisa menjadi pilihan tepat. Namun, jika kamu membutuhkan AI yang lebih fleksibel dalam berkomunikasi, berpikir kreatif, dan menghasilkan teks yang lebih natural, ChatGPT adalah opsi terbaik.
Dengan kemajuan teknologi AI yang terus berkembang, baik DeepSeek AI maupun ChatGPT akan terus diperbarui untuk memberikan pengalaman terbaik bagi penggunanya. Jadi, mana yang paling cocok untuk kamu?