Menjadi seorang programmer saat ini jauh lebih mudah dibandingkan 10 tahun yang lalu. Berbagai sumber belajar seperti kampus, bootcamp, hingga channel YouTube menyediakan materi lengkap untuk membantu siapa saja memahami dunia pemrograman. Selain itu, banyak influencer teknologi yang aktif memperkenalkan dunia programmer kepada orang awam, sehingga semakin banyak orang tertarik untuk menekuni profesi ini.
Namun, dengan segala kemudahan tersebut, persaingan di dunia kerja programmer menjadi semakin ketat. Ditambah lagi, adanya “tech winter” dan gelombang layoff di berbagai startup membuat pasar tenaga kerja semakin penuh dengan para senior programmer berpengalaman. Dalam situasi seperti ini, apakah kamu masih yakin ingin menjadi programmer?
Jika iya, maka kamu harus siap bersaing dengan lebih kuat. Namun, jika ingin mencari peluang baru dan masih ingin berhubungan dengan coding, mengapa tidak mencoba menjadi Data Scientist?
Daftar Isi
Apa Itu Data Scientist?
Data Scientist adalah profesi yang bertugas mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data untuk membantu perusahaan mengambil keputusan bisnis yang lebih baik. Seorang Data Scientist harus mampu mengolah data dalam jumlah besar, menemukan pola, serta membuat prediksi menggunakan berbagai teknik statistik dan machine learning.
Secara umum, pekerjaan Data Scientist melibatkan:
- Mengumpulkan, membersihkan, dan mengolah data.
- Menggunakan algoritma machine learning untuk membuat prediksi.
- Membantu perusahaan mengambil keputusan berbasis data.
- Membuat visualisasi data agar lebih mudah dipahami oleh tim bisnis.
Perbedaan dan Persamaan Programmer dengan Data Scientist
Persamaan:
- Sama-sama membutuhkan keterampilan coding – Baik programmer maupun Data Scientist perlu menguasai bahasa pemrograman seperti Python.
- Membutuhkan logic yang kuat – Baik seorang programmer maupun Data Scientist harus mampu berpikir logic dalam menyelesaikan masalah.
- Keduanya memiliki prospek kerja yang luas – Banyak industri digital membutuhkan tenaga ahli di kedua bidang ini.
Perbedaan:
Aspek | Programmer | Data Scientist |
---|---|---|
Fokus utama | Pengembangan aplikasi, website, atau sistem | Analisis dan pengolahan data |
Bahasa utama | JavaScript, Java, C++, Python | Python, R, SQL |
Tools yang digunakan | React, Node.js, Django, Spring Boot | Pandas, TensorFlow, Scikit-learn |
Output pekerjaan | Produk Software | Data visualisasi untuk perusahaan |
Cara Memulai Belajar Data Science
Jika kamu tertarik untuk menjadi Data Scientist, kamu bisa belajar secara otodidak dengan beberapa poin berikut:
- Belajar Python dan SQL – Python adalah bahasa utama dalam Data Science. Selain itu, SQL digunakan untuk mengelola database.
- Pelajari Statistik dan Matematika Dasar – Data Science erat kaitannya dengan analisis statistik, jadi pemahaman dasar tentang probabilitas dan aljabar linear akan sangat membantu.
- Menggunakan Library Data Science – Pandas untuk manipulasi data, Matplotlib dan Seaborn untuk visualisasi, serta Scikit-learn untuk machine learning.
Namun, belajar secara otodidak memiliki tantangan tersendiri, seperti kehilangan arah atau kurangnya struktur dalam pembelajaran. Oleh karena itu, mengikuti bootcamp data science bisa menjadi pilihan yang lebih efektif agar kamu belajar secara intensif dengan kurikulum yang sudah tersusun dengan baik.
Bootcamp Data Science di Hacktiv8

Jika kamu mencari bootcamp yang benar-benar menghasilkan talenta-talenta terbaik, Hacktiv8 adalah jawabannya! Banyak lulusan Hacktiv8 yang sukses di dunia kerja ataupun menjadi freelancer untuk side job mereka.
Sebagai institusi coding bootcamp pertama di Indonesia, Hacktiv8 tidak hanya menyediakan program untuk menjadi programmer seperti Golang Developer dan Front-End Developer, tetapi juga menawarkan kursus untuk digital marketer, data analyst, dan tentunya Data Scientist.
Di era teknologi yang berkembang pesat, kurikulum Hacktiv8 selalu diperbarui setiap empat minggu sekali, sehingga kamu tidak perlu khawatir ketinggalan perkembangan terbaru. Selain itu, setelah lulus dari bootcamp ini, kamu juga akan mendapatkan bantuan dalam mencari pekerjaan yang sesuai dengan keahlianmu. Menarik banget bukan?
Peluang Kerja untuk Profesi Data Scientist
Mungkin teman-teman berpikir jika sudah lulus menjadi data scientist, perusahaan apa sih yang membutuhkan profesi ini. Saat ini, banyak perusahaan dari berbagai industri mencari Data Scientist untuk membantu mereka dalam pengambilan keputusan berbasis data. Beberapa bidang yang membutuhkan Data Scientist antara lain:
- E-commerce – Menganalisis perilaku pelanggan dan meningkatkan strategi pemasaran.
- Keuangan – Mendeteksi penipuan dan mengelola risiko investasi.
- Kesehatan – Memprediksi penyebaran penyakit dan meningkatkan pelayanan kesehatan.
- Transportasi – Mengoptimalkan rute perjalanan dan meningkatkan efisiensi operasional.
- Pemerintahan – Membantu dalam perumusan kebijakan berbasis data.
Menurut berbagai laporan, permintaan Data Scientist terus meningkat dari tahun ke tahun. Gaji yang ditawarkan pun cukup tinggi, bahkan sering kali lebih besar dibandingkan dengan gaji seorang programmer biasa.
Baca juga: Gaji Software Engineer Turun 6-26% di Tahun 2025?
Kesimpulan
Di tengah ketatnya persaingan dalam dunia programmer, menjadi Data Scientist bisa menjadi pilihan yang menjanjikan. Dengan belajar Data Science, kamu bisa membuka peluang karier yang lebih luas dan mendapatkan gaji yang kompetitif.
Jika ingin memulai perjalanan menjadi Data Scientist, kamu bisa mengikuti bootcamp Data Science di Hacktiv8 sebagai langkah awal yang efektif. Dengan kurikulum yang terstruktur dan bimbingan mentor profesional, kamu bisa lebih cepat menguasai keterampilan yang dibutuhkan di industri.
Jadi, apakah kamu siap beralih dari programmer ke Data Scientist?