Membangun perusahaan dari nol memang bukan perkara mudah. Banyak orang memimpikan kesuksesan sebagai pengusaha, namun tidak banyak yang benar-benar memahami pengorbanan di balik layar. Ada banyak hal yang harus kamu lepaskan, bahkan tiga di antaranya terasa cukup penting. Berikut adalah pengalaman umum yang mungkin kamu rasakan saat pertama kali membangun perusahaanmu sendiri:
Daftar Isi
1. Uang
Jika ada yang bilang menjadi pengusaha itu cepat kaya, mungkin kamu perlu berpikir ulang. Sebagian besar pengusaha pemula pasti merasakan titik di mana keuangan masih minus, sementara kebutuhan operasional terus berjalan. Biaya operasional, penggajian, hingga investasi pada aspek lain yang penting sering kali menguras tabungan atau dana pribadi.
Pada fase awal, keuntungan mungkin belum terlihat. Meskipun kamu berharap bisnis ini segera memberikan hasil, kenyataannya mungkin jauh dari itu. Beberapa pengusaha bahkan harus menghadapi masa yang cukup lama di mana mereka menutupi pengeluaran operasional dari kantong pribadi atau dana pinjaman.
Hati-hati dengan godaan untuk hidup mewah ketika bisnis baru berjalan, terutama di era media sosial saat ini. Memamerkan gaya hidup ‘hedon’ bisa menimbulkan kesan kurang profesional, terutama jika bisnismu masih berjuang. Kecuali kamu berasal dari keluarga konglomerat yang siap memberikan suntikan dana, jalur kewirausahaan membutuhkan disiplin finansial yang tinggi.
2. Waktu
Di awal mendirikan perusahaan, fleksibilitas waktu adalah salah satu motivasi besar bagi sebagian pengusaha. Banyak yang berpikir bahwa menjadi bos berarti memiliki kendali penuh atas jadwal kerja. Namun, kenyataannya, fleksibilitas tersebut sering kali berarti kamu akan bekerja jauh lebih lama dan lebih intensif daripada sebelumnya.
Kamu mungkin bisa datang ke kantor kapan saja atau memilih bekerja dari rumah, tetapi tanggung jawab yang kamu pegang tidak mengenal batasan waktu. Terkadang, kamu perlu bekerja hampir 24 jam untuk memastikan bisnis berjalan sesuai rencana. Saat kamu memegang kendali penuh, kamu juga harus memegang tanggung jawab penuh. Menjadi pemimpin yang disiplin dengan waktu sendiri adalah contoh penting bagi karyawan. Mereka akan melihat bagaimana kamu menghargai waktu dan dedikasi yang dibutuhkan untuk meraih kesuksesan bersama.
Sebagai pengusaha, ‘me time’ atau waktu untuk diri sendiri bisa terasa sangat terbatas. Fleksibilitas yang dicari justru menjadi komitmen tanpa henti yang menguras banyak waktu.
3. Teman
Membangun perusahaan sendiri juga bisa memengaruhi kehidupan sosialmu. Tidak jarang, pengusaha pemula merasa kesulitan untuk mempertahankan pertemanan dengan teman-teman yang memiliki pandangan hidup atau tujuan karier yang berbeda. Ketika kamu memutuskan untuk keluar dari jalur karier yang stabil dan memilih jalan yang menantang, seperti menjadi pengusaha, sering kali orang-orang di sekitarmu melihat keputusan tersebut sebagai sesuatu yang ‘gila’ atau bahkan ‘aneh.’
Saat nongkrong dengan teman yang masih berfokus pada masalah jabatan, bos toxic, atau jenjang karier di perusahaan besar, kamu mungkin merasa obrolan tersebut tidak lagi relevan. Di sisi lain, kamu sibuk berpikir tentang cara meningkatkan kinerja karyawan, membuat strategi pemasaran, hingga memastikan keuangan perusahaan tetap sehat. Obrolan yang dulunya terasa biasa, kini bisa terasa kurang ‘nyambung’. Akhirnya, beberapa pertemanan bisa memudar karena perbedaan pola pikir dan gaya hidup.
Untuk menghadapi ini, kamu akan butuh dukungan dari orang-orang yang memahami naik-turunnya bisnis. Menemukan support system yang tepat, seperti bergabung dengan komunitas pengusaha, dapat membantu kamu menghadapi tantangan dan menambah koneksi yang sejalan dengan perjalananmu.
Hal-hal yang Mungkin Akan Kamu Dapatkan
Meskipun ada banyak hal yang mungkin hilang, keuntungan dari membangun perusahaan sendiri juga tidak sedikit. Sebagai seorang pengusaha, kamu akan belajar banyak tentang komitmen, disiplin, dan keberanian untuk menghadapi ketidakpastian. Pengalaman ini akan memberikan wawasan yang tak ternilai tentang kehidupan dan bisnis.
Perjalanan membangun perusahaan bukan hanya tentang mencari keuntungan finansial, tetapi juga tentang pembelajaran diri dan peningkatan skill. Kamu akan belajar mengambil risiko, membuat keputusan cepat, dan merencanakan strategi dengan pertimbangan yang matang.
Baca juga: Manfaat Memiliki Company Profile yang Profesional untuk Bisnis Anda
Kuncinya: Sabar, Komitmen, dan Pantang Menyerah
Menjadi pengusaha memang bukan jalan mudah. Kamu harus bersiap kehilangan beberapa hal yang mungkin dulu kamu anggap penting. Namun, di balik kehilangan tersebut, ada banyak hal baru yang lebih berharga. Keberhasilan dalam bisnis tidak datang dalam semalam, dan proses membangun perusahaan membutuhkan kesabaran serta komitmen yang tinggi.
Jika kamu sabar dalam menghadapi tantangan, berkomitmen penuh pada bisnis yang kamu bangun, dan tidak pantang menyerah, maka hasil yang kamu dapatkan akan sepadan. Ingat, kesuksesan adalah hasil dari perjalanan panjang yang dipenuhi pembelajaran. Teruslah berjalan, hadapi tantangan, dan nikmati prosesnya.