Dalam dunia kerja yang semakin kompetitif, sertifikasi menjadi salah satu cara yang populer untuk meningkatkan peluang kerja. Terutama di bidang teknologi informasi (IT), sertifikasi sering dianggap sebagai “tiket emas” menuju perusahaan besar. Namun, benarkah sertifikasi selalu menjamin seseorang diterima kerja?
Daftar Isi
Sertifikasi yang Diakui dan Berharga
Beberapa sertifikasi memang memiliki nilai tinggi di pasar kerja. Sertifikasi yang diakui secara internasional dan berhubungan dengan keahlian teknis sering kali memberi keuntungan besar. Misalnya, Red Hat Certified Engineer (RHCE), Cisco Certified Network Associate (CCNA), dan AWS Certified Solutions Architect. Sertifikasi ini memberikan nilai tambah karena menunjukkan keahlian yang relevan. Sertifikasi tersebut membuktikan bahwa seseorang mampu bekerja dengan teknologi yang digunakan oleh perusahaan.
Perusahaan mencari kandidat yang bisa langsung bekerja tanpa banyak pelatihan tambahan. Ujian sertifikasi ini mengharuskan kandidat memiliki pemahaman mendalam dan keterampilan praktis. Oleh karena itu, memiliki sertifikasi dari lembaga ternama bisa menjadi faktor penting dalam proses rekrutmen.
Sertifikasi Online: Apakah Sama Berharganya?
Di era digital, sertifikasi online juga semakin diminati. Platform seperti Coursera, Udemy, dan edX menyediakan berbagai pilihan sertifikasi yang fleksibel. Kamu bisa mengikuti kursus dari mana saja. Tapi, apakah sertifikasi online memiliki nilai yang sama?
Sertifikat dari lembaga terkenal seperti Google, Microsoft, atau universitas terkemuka memiliki nilai lebih. Namun, sertifikat keikutsertaan yang hanya menunjukkan partisipasi tanpa ujian keterampilan mungkin kurang diperhitungkan. Perusahaan lebih menghargai sertifikasi yang membuktikan kompetensi teknis dibandingkan sertifikat yang hanya membuktikan keikutsertaan.
Sertifikasi Bukan Segalanya
Meskipun sertifikasi penting, pengalaman kerja dan keterampilan praktis tetap sangat berpengaruh. Beberapa perusahaan bahkan lebih memprioritaskan pengalaman daripada sertifikasi. Seorang programmer dengan sertifikasi programmer mungkin akan kalah bersaing jika tidak memiliki pengalaman project nyata. Pengalaman di dunia kerja menunjukkan kemampuan untuk menerapkan keterampilan dalam situasi sebenarnya.
Oleh karena itu, selain mengejar sertifikasi, penting juga untuk memperkuat portofolio. Kamu bisa menunjukkan project yang relevan, entah dari pekerjaan sebelumnya, freelance, atau project pribadi.
Kombinasi Sertifikasi dan Pengalaman
Cara terbaik untuk meningkatkan peluang diterima kerja adalah dengan menggabungkan sertifikasi dan pengalaman praktis. Sertifikasi membantu menunjukkan bahwa kamu memiliki pengetahuan dasar. Setelah itu, pengalaman dalam project nyata akan memperkuat nilai tambahmu. Membangun portofolio dengan project-project yang relevan juga sangat penting.
Selain itu, penting untuk tetap update dengan teknologi terbaru. Sertifikasi yang relevan dengan teknologi terkini, seperti sertifikasi AWS atau Google Cloud, lebih dihargai karena menunjukkan bahwa kamu terus belajar.
Pilih Sertifikasi yang Sesuai
Memilih sertifikasi yang sesuai dengan minat sangatlah penting. Misalnya, jika kamu seorang programmer, fokuslah pada sertifikasi programmer yang relevan seperti java, python, fullstack web development dan masih banyak lagi. Sementara itu, jika kamu ingin fokus pada keamanan siber, Certified Ethical Hacker (CEH) lebih tepat.
Sertifikasi yang sesuai dengan bidang karier yang ingin kamu kejar akan memberikan dampak positif dan memperkuat peluangmu di dunia kerja.
Baca juga: 5 Link Kursus Gratis Dan Dapat Sertifikasi Online untuk Bidang IT
Kesimpulan
Sertifikasi bisa membantu meningkatkan peluang kerja, terutama di bidang IT. Namun, tidak semua sertifikasi menjamin diterima kerja. Sertifikasi teknis, seperti sertifikasi dari Red Hat atau AWS, lebih dihargai dibandingkan sertifikat keikutsertaan kelas online. Selain itu, sertifikasi bukan satu-satunya faktor yang menentukan diterima atau tidaknya seseorang. Pengalaman kerja, portofolio, dan kemampuan komunikasi juga berperan besar.