Sejak pertama kali muncul, internet telah mengalami perkembangan pesat, dengan website yang dikelola menggunakan hosting murah sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari kita. Namun, metode hosting web tradisional masih bersifat terpusat, di mana website di-host menggunakan server yang dikelola oleh sejumlah perusahaan besar.
Dalam beberapa tahun terakhir, desentralisasi mulai mendapatkan perhatian lebih sebagai cara untuk meningkatkan keamanan, privasi, dan ketersediaan layanan online. Salah satu hasil dari kemajuan ini adalah teknologi blockchain, yang memfasilitasi hosting web terdesentralisasi. Kenaikan permintaan terhadap identitas digital yang terdesentralisasi serta perkembangan teknologi internet menjadi pendorong utama pertumbuhan ini, termasuk pada sektor web hosting.
Lalu, bagaimana teknologi desentralisasi oleh blockchain dapat mengubah pengelolaan web hosting saat ini? Sebelum masuk ke pembahasan tersebut, mari kenali terlebih dulu apa itu blockchain dan bagaimana pengaruhnya terhadap pengelolaan web hosting.
Daftar Isi
Mengenal Apa Itu Blockchain
Blockchain merupakan sistem penyimpanan data digital yang sangat sulit untuk dimanipulasi, dicuri, atau dihapus karena dilindungi oleh teknologi kriptografi. Kriptografi sendiri adalah metode untuk mengamankan pengiriman data melalui enkripsi, yaitu mengubah informasi menjadi kode rahasia.
Berbeda dengan database konvensional yang mengatur data dalam tabel. Blockchain menyimpan data dalam bentuk blok-blok yang saling terhubung membentuk sebuah rantai. Setiap kali data baru ditambahkan, data tersebut harus terhubung dengan data sebelumnya, menciptakan sistem yang sangat terstruktur.
Keterhubungan antara blok-blok ini membuat data yang disimpan di blockchain hampir mustahil untuk dimodifikasi, karena setiap perubahan harus divalidasi oleh jaringan blockchain itu sendiri. Hal ini sangat berbeda dengan sistem database tradisional yang masih memungkinkan perubahan pada data tanpa pengawasan tambahan.
Desentralisasi Blockchain dalam Web Hosting
Mengalihkan seluruh validasi data kepada sistem jaringan pengguna adalah proses dari desentralisasi. Proses ini memastikan bahwa tidak sembarang data dapat ditambahkan, sehingga meningkatkan keamanan informasi yang disimpan dalam blockchain. Dengan pendekatan ini, integritas dan keandalan data dapat terjaga dengan baik.
Dalam konteks pengelolaan web hosting desentralisasi berarti menyimpan website dan konten online tanpa bergantung pada server atau infrastruktur terpusat. Dalam model tradisional, website disimpan di server yang dikelola oleh sejumlah perusahaan. Sebaliknya, hosting terdesentralisasi menyimpan data di jaringan komputer terdistribusi, yang dikenal sebagai node, yang bekerja sama untuk menyajikan konten.
Salah satu metode umum untuk mencapai hosting terdesentralisasi adalah melalui teknologi blockchain, yang menyediakan cara aman dan transparan untuk menyimpan dan berbagi data. Dalam jaringan peer-to-peer ini, setiap pengguna berfungsi sebagai node yang menyuplai daya komputasi dan penyimpanan.
Hosting terdesentralisasi menjadi krusial dalam era web3, di mana website dan aplikasi online dapat diakses dan digunakan secara aman. Metode ini meningkatkan keamanan, redundansi, dan ketahanan terhadap sensor, serta memastikan aksesibilitas file website bahkan saat terjadi kegagalan jaringan, dengan mengurangi risiko kehilangan data akibat serangan siber.
Cara Kerja Desentralisasi Web Hosting
Proses pembuatan konten di website terdesentralisasi dimulai dengan penciptaan konten yang dilakukan dan disimpan secara lokal di perangkat pengguna. Setelah itu, konten tersebut dibagikan ke perangkat lain dalam jaringan melalui protokol peer-to-peer seperti IPFS (InterPlanetary File System).
Setiap perangkat yang menerima konten bertindak sebagai host dan turut mendistribusikannya kepada perangkat lain, membentuk jaringan host terdesentralisasi yang secara kolektif menyediakan akses ke konten website. Untuk mengakses website terdesentralisasi, pengguna memerlukan nama domain, yang biasanya diatur melalui sistem penamaan terdesentralisasi seperti Namecoin atau Ethereum Name Service (ENS).
Pengguna dapat mengakses website dengan mengetikkan nama domain ke dalam browser. Browser akan menggunakan sistem penamaan terdesentralisasi untuk mencari konten website di jaringan host, memastikan akses yang efisien dan langsung ke informasi yang diperlukan.
Baca juga: Apakah Itu IoT dan Contoh Sederhananya?
Kesimpulan
Teknologi blockchain dan desentralisasi telah merevolusi cara pengelolaan web hosting, menjadikannya lebih aman dan efisien. Dengan menyimpan konten di jaringan terdistribusi, hosting terdesentralisasi mengurangi risiko kehilangan data akibat serangan siber dan meningkatkan ketersediaan layanan.
Pendekatan dengan desentralisasi ini juga memastikan bahwa informasi hanya dapat ditambahkan melalui proses validasi yang ketat. Untuk memanfaatkan potensi dari teknologi ini, penting untuk menggunakan layanan terpercaya dari DomaiNesia, yang menyediakan solusi hosting berkualitas dan terpercaya untuk mendukung kebutuhan digital Anda.