Kamu butuh portfolio untuk melamar kerja atau menunjukkan kemampuanmu, tapi nggak punya project atau pengalaman nyata? Jangan khawatir! Kamu bisa membuat dummy project menggunakan ChatGPT. Dengan sedikit kreativitas, kamu bisa membuat project yang terlihat profesional dan menarik perhatian perekrut. Ikutin langkah-langkah ini untuk buat dummy project cuma pake ChatGPT!
Daftar Isi
Langkah-Langkah Membuat Dummy Project
1. Pilih Bidang yang Ingin Kamu Tampilkan
Pertama, tentukan bidang yang ingin kamu masuki. Apakah itu pengembangan web, desain grafis, pemasaran digital, atau bidang lainnya. Pastikan untuk memilih bidang yang benar-benar kamu minati dan ingin kamu fokuskan dalam karirmu.
2. Buat Prompt Untuk ChatGPT
Setelah memilih bidang, saatnya membuat prompt untuk ChatGPT. Prompt adalah instruksi atau permintaan yang kamu berikan ke ChatGPT untuk mendapatkan jawaban yang sesuai dengan keinginanmu. Contoh Prompt untuk dummy project desain grafis:
Buatkan salah satu studi kasus untuk dummy project menggunakan profil perusahaan fiktif untuk sebuah merk skincare bernama GlowSkin. Sertakan detail tentang misi perusahaan, tujuan perusahaan, target audience, pain points yang dihadapi oleh target audience, dan solusi yang ditawarkan oleh produk GlowSkin. Pastikan untuk mencakup demografi, gaya hidup, nilai, kebiasaan, lokasi, dan iklim target audience.
3. Hasil dari Prompt ChatGPT
Setelah memasukkan prompt, ChatGPT akan memberikan jawaban yang detail. Berikut adalah contoh hasil dari prompt di atas:
Profil Perusahaan:
Merk: GlowSkin
GlowSkin merupakan perusahaan skincare yang berfokus pada inovasi produk perawatan kulit dengan bahan-bahan alami dan teknologi terkini. Misi perusahaan adalah membantu setiap individu meraih kulit yang sehat dan bersinar melalui perawatan yang mudah dan terjangkau.
Tujuan Perusahaan:
- Meningkatkan Penjualan
- Meningkatkan Brand Awareness
- Membangun Loyalitas Pelanggan
Target Audience:
- Demografi: Wanita dan pria usia 20-35 tahun, mahasiswa hingga pekerja.
- Gaya Hidup: Aktif di media sosial, mengikuti tren kecantikan dan fashion, peduli dengan kesehatan dan penampilan kulit.
- Nilai: Menghargai kualitas produk dan transparansi bahan.
- Kebiasaan: Sering berbelanja online, mencari ulasan dan rekomendasi produk, suka mencoba produk baru yang sedang tren.
- Lokasi: Tinggal di perkotaan besar di Indonesia.
- Iklim: Iklim tropis, dengan fokus pada perawatan kulit yang sesuai untuk cuaca panas dan lembap.
Pain Point:
- Masalah kulit wajah kusam dan warna tidak merata.
- Masalah akan tanda-tanda penuaan seperti garis halus, kerutan, atau kehilangan kekenyalan kulit.
- Kekhawatiran tentang bahan kimia berbahaya dalam produk skincare.
- Perawatan kulit yang rumit untuk customer yang sibuk.
Solusi: Sebuah produk skincare yang efektif, mudah digunakan dan cocok untuk rutinitas perawatan kulit harian, menyediakan solusi lengkap dengan satu langkah sederhana.
Baca juga: Contoh Cover Letter Lamaran Kerja
4. Mulai Membuat Portfolio
Setelah mendapatkan hasil dari ChatGPT, kamu bisa memulai memikirkan design product sesuai kebutuhan perusahan yang dijelaskan dari ChatGPT. Contoh Hasil Portfolio Design Productnya:




Kesimpulan
Dengan cara ini, kamu bisa membuat portfolio yang menarik meskipun tanpa project nyata ataupun tanpa pengalaman kerja yang sebenarnya. Berkreasilah dengan prompt dan hasil yang diberikan ChatGPT untuk menciptakan dummy project yang menunjukkan kemampuanmu secara maksimal. Selamat mencoba dan semoga sukses!
Source of Inspiration: Linkedin (Nur Febiyona Maksum)