Dalam dunia kerja di Indonesia, perbedaan salary antara satu perusahaan dan perusahaan lainnya bisa terasa sangat kontras. Beberapa orang mungkin memulai karir dengan gaji standar di perusahaan besar, namun begitu beralih ke startup, mereka bisa mendapatkan peningkatan gaji yang signifikan. Contoh nyatanya, seseorang yang bekerja sebagai Management Trainee (MT) di Astra mungkin memulai dengan salary dasar sekitar Rp6,5 juta. Jika ditambah bonus, total penghasilan bulanan mencapai sekitar Rp8-10 juta. Namun, ketika ia pindah ke startup, gajinya bisa melonjak hingga Rp15 juta dalam waktu satu tahun.
Cerita ini bukanlah pengecualian. Di Indonesia, khususnya di startup besar seperti Traveloka atau Xendit, banyak yang mendapat penawaran gaji tinggi. Pada puncak pertumbuhan sektor ini, startup berusaha menarik bakat terbaik dengan kompensasi yang lebih kompetitif dibandingkan perusahaan konvensional. Tapi sayangnya, perkembangan pesat ini kini mengalami perlambatan. Kompetisi yang dulu agresif mulai melambat, dan banyak perusahaan yang kini lebih berfokus pada mempertahankan posisi pasar ketimbang ekspansi agresif.
Daftar Isi
Mengapa Gaji di Startup Bisa Menurun?
Startup di Indonesia, seperti Traveloka dan tiket.com, memang memiliki dominasi di dalam negeri. Namun, berbeda dengan pesaing di tingkat Asia Tenggara seperti Agoda, jangkauan pasar mereka masih terbatas. Begitu pula dengan Gojek dan Grab, yang mendominasi pasar di Indonesia, namun Gojek misalnya, menghadapi keterbatasan ekspansi di Asia Tenggara.
Dulu, banyak startup yang bersaing ketat untuk berkembang dengan cepat. Mereka bersedia membayar salary tinggi demi menarik talenta terbaik. Namun, perubahan situasi ekonomi global dan berkurangnya pendanaan untuk startup memaksa perusahaan-perusahaan ini menyesuaikan anggaran, termasuk gaji karyawan. Akibatnya, beberapa startup mulai mengubah struktur gaji mereka agar lebih sesuai dengan standar perusahaan konvensional seperti ASTRA atau BCA.
Haruskah Saya Menurunkan Ekspektasi Gaji?
Jika Anda saat ini baru saja kehilangan pekerjaan dengan salary besar, misalnya Rp20 juta per bulan dengan pengalaman kerja kurang dari 5 tahun, dan kesulitan menemukan pekerjaan dengan kisaran gaji yang sama atau lebih tinggi, mungkin saatnya untuk mempertimbangkan keadaan pasar tenaga kerja saat ini. Berikut beberapa hal yang bisa dipertimbangkan:
- Kenali Kondisi Pasar Tenaga Kerja Saat Ini
Startup yang tidak lagi fokus pada pertumbuhan agresif kini menawarkan salary yang lebih rendah atau sejalan dengan standar perusahaan konvensional. Kondisi ini membuat peluang untuk mendapatkan gaji yang tinggi di startup lebih sulit dibandingkan beberapa tahun lalu. - Peluang di Luar Negeri
Jika Anda yakin akan keterampilan yang dimiliki dan bersedia bekerja di luar Indonesia, mungkin inilah saatnya untuk mempertimbangkan peluang di negara lain seperti Singapura, Australia, atau Jepang. Negara-negara ini seringkali menawarkan gaji yang lebih tinggi dibandingkan Indonesia, terutama untuk talenta di bidang teknologi dan startup. - Jika Memilih Tetap di Indonesia
Bagi Anda yang memiliki keluarga di Indonesia atau lebih nyaman untuk bekerja di dalam negeri, perlu diingat bahwa gaji yang ditawarkan mungkin tidak setinggi yang diharapkan. Jika memilih untuk tetap bekerja di Indonesia dan mengincar perusahaan lokal, Anda mungkin perlu menurunkan ekspektasi gaji dan menyesuaikan rencana keuangan. - Mengatur Rencana Keuangan
Menyesuaikan ekspektasi salary berarti Anda perlu membuat rencana keuangan yang lebih realistis. Hal ini dapat meliputi mengurangi pengeluaran yang tidak terlalu penting, mencari sumber penghasilan tambahan, atau mengatur kembali prioritas keuangan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih mendesak.
Menentukan Langkah ke Depan
Ketika dihadapkan pada dilema ini, mungkin ada dua pendekatan yang dapat diambil. Pertama, Anda bisa tetap menunggu hingga kesempatan yang sepadan dengan gaji yang diharapkan muncul, dengan risiko mencari pekerjaan yang lebih lama. Kedua, Anda bisa menurunkan ekspektasi gaji dan mengambil pekerjaan dengan kompensasi lebih rendah sembari terus mencari peluang yang lebih baik.
Jika Anda memilih untuk terus mencari pekerjaan dengan gaji yang diinginkan, siapkan diri secara finansial dan emosional. Proses pencarian kerja yang sesuai bisa menjadi tantangan. Namun, dengan persiapan yang baik, Anda dapat menjalani fase ini dengan lebih tenang.
Namun, jika memilih untuk menurunkan ekspektasi gaji, ingatlah bahwa keputusan ini tidak harus permanen. Anda bisa melihat ini sebagai langkah sementara sambil membangun portofolio kerja yang lebih kuat atau menambah keterampilan baru yang dapat meningkatkan nilai jual Anda di pasar tenaga kerja. Dengan begitu, peluang untuk kembali mendapatkan gaji yang diharapkan bisa lebih terbuka di masa depan.
Baca juga: Resiko Menaikkan Gaji Sebelumnya Saat Interview
Kesimpulan
Memutuskan apakah harus menurunkan ekspektasi gaji atau tetap mencari pekerjaan dengan gaji tinggi adalah pilihan yang sangat personal dan bergantung pada banyak faktor. Penting untuk mempertimbangkan kondisi pasar, kebutuhan pribadi, serta tujuan jangka panjang. Sering kali, beradaptasi dengan situasi saat ini bisa menjadi langkah yang bijak, sambil tetap terbuka untuk kesempatan yang lebih baik di masa depan.