Mempersiapkan CV yang menarik dan informatif adalah langkah awal yang penting dalam pencarian pekerjaan. Namun, terkadang kita cenderung menggunakan kata-kata umum yang sebenarnya kurang memberikan dampak pada CV kita. Dalam pengalaman saya pribadi, saya menyarankan agar kamu berhati-hati saat menggunakan beberapa kata kerja tertentu, terutama dalam bagian pengalaman kerja atau pengalaman organisasi. Berikut adalah beberapa kata kerja yang sebaiknya kamu hindari dan gantikan dengan kata yang lebih spesifik dan terukur.
Daftar Isi
1. Bertanggung Jawab (Responsible)
Menggunakan kata “bertanggung jawab” seringkali menjadi jebakan umum dalam menulis CV. Meskipun kata ini terdengar positif, namun pada kenyataannya, kata tersebut tidak memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang telah kamu lakukan. Ketika kamu mengatakan bahwa kamu “bertanggung jawab” atas suatu tugas atau proyek, itu tidak memberi informasi tentang hasil konkret dari tanggung jawab kamu tersebut. Sebagai gantinya, kamu bisa lebih spesifik dengan menulis apa yang kamu kerjakan dan hasilnya.
Contoh yang Salah:
Bertanggung jawab menjalankan program kerja organisasi.
Contoh yang Benar:
Menjalankan program kerja organisasi terdiri dari 2 kegiatan bakti sosial dan 1 kunjungan studi banding.
Selain itu, kamu dapat menambahkan poin-poin berikut untuk memperluas penjelasan:
- Tanggung Jawab yang Spesifik: Jelaskan tugas-tugas spesifik yang kamu lakukan dalam menjalankan program kerja organisasi. Misalnya, mengatur jadwal kegiatan, berkoordinasi dengan pihak terkait, dan mengelola anggaran kegiatan.
- Pencapaian yang Dicapai: Tuliskan pencapaian atau hasil konkret yang kamu capai dalam menjalankan program kerja tersebut. Misalnya, berapa banyak peserta yang terlibat dalam kegiatan bakti sosial dan apa dampaknya bagi masyarakat setempat.
2. Berkontribusi (Contribute)
Kata “berkontribusi” sering digunakan tanpa memberikan gambaran yang jelas tentang kontribusi konkret yang telah dilakukan seseorang. Hal ini membuatnya sulit bagi perekrut untuk menilai seberapa besar dampak yang kamu berikan dalam pekerjaan kamu. Sebagai alternatif, sebutkan tindakan konkret yang kamu lakukan dan hasilnya.
Contoh yang Salah:
Berkontribusi pada pelaksanaan kegiatan bakti sosial.
Contoh yang Benar:
Membagikan 35 paket sembako pada kegiatan bakti sosial di bulan Januari 2024.
Dalam melengkapi poin ini, kamu dapat menambahkan:
- Deskripsi Kontribusi yang Lebih Rinci: Jelaskan secara detail bagaimana kamu berkontribusi dalam pelaksanaan kegiatan bakti sosial. Misalnya, apakah kamu bertanggung jawab atas logistik, pengumpulan donasi, atau koordinasi relawan?
- Dampak dari Kontribusi Kamu: Tuliskan dampak positif yang dihasilkan dari kontribusi kamu. Misalnya, bagaimana distribusi paket sembako tersebut membantu masyarakat yang membutuhkan dalam kondisi tertentu.
3. Berkolaborasi (Collaborate)
Bekerja secara kolaboratif dengan orang lain adalah keterampilan yang penting, tetapi menyatakan bahwa kamu “berkolaborasi” tanpa memberikan rincian spesifik tentang kolaborasi tersebut tidak memberikan informasi yang cukup kepada perekrut. Lebih baik jelaskan bagaimana kamu berkolaborasi, siapa yang terlibat, apa yang kamu kerjakan bersama, dan hasilnya.
Contoh yang Salah:
Berkolaborasi dengan divisi social media untuk membuat poster.
Contoh yang Benar:
Bersama dengan 2 orang tim divisi media sosial membuat 2 buah poster Seminari Nasional di bulan Januari 2024.
4. Sukses (Successfully)
Menggunakan kata “sukses” tanpa memberikan konteks atau bukti konkret tentang keberhasilan kamu tidak akan meyakinkan perekrut. Mereka ingin melihat bukti-bukti konkret tentang bagaimana kamu mencapai kesuksesan tersebut. Jadi, pastikan untuk menyertakan hasil atau pencapaian yang dapat diukur untuk mendukung klaim kamu tentang kesuksesan.
Contoh yang Salah:
Sukses menjalankan program kerja tahunan.
Contoh yang Benar:
Sukses menjalankan 100% program kerja tahunan yang terdiri dari 10 kajian bulanan dan 1 Seminar Nasional.
5. Memiliki Kemampuan (Skilled)
Mengatakan bahwa kamu “memiliki kemampuan” tertentu tanpa memberikan contoh konkret atau bukti nyata tentang kemampuan tersebut hanya akan terdengar seperti klaim yang kosong. Sebagai gantinya, tunjukkan kemampuan kamu melalui contoh nyata atau pencapaian yang relevan.
Contoh yang Salah:
Memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
Contoh yang Benar:
Mengkomunikasikan ide-ide kompleks dengan jelas kepada tim, yang menghasilkan peningkatan efisiensi dalam proses proyek.
6. Memiliki Pengalaman (Experienced)
Mengatakan bahwa kamu “memiliki pengalaman” dalam suatu bidang tanpa memberikan rincian tentang pengalaman tersebut tidak memberikan gambaran yang cukup kepada perekrut. Jelaskan jenis pengalaman yang kamu miliki, berapa lama kamu telah berpengalaman, dan pencapaian atau proyek yang telah kamu kerjakan selama periode tersebut.
Contoh yang Salah:
Memiliki pengalaman dalam pengembangan web.
Contoh yang Benar:
Memiliki pengalaman selama 3 tahun dalam pengembangan web, dengan fokus pada pengembangan aplikasi mobile untuk industri e-commerce.
Baca juga: Bagaimana Sosial Media Mempengaruhi Citra Kamu Di Dunia Kerja?
Kesimpulan
Dengan menghindari penggunaan kata-kata umum dan abstrak seperti di atas, kamu dapat membuat CV kamu lebih spesifik, terukur, dan memberikan dampak yang lebih besar pada perekrut. Pastikan untuk menggunakan kata kerja yang konkret dan jelas, serta menyertakan hasil atau pencapaian yang dapat diukur untuk menunjukkan kemampuan dan kontribusi kamu secara lebih efektif.