Kamu merasa loading website WordPress kamu lemot banget? Apalagi kalau dicek di Google PageSpeed performanya merah di bawah 50. Rasanya pasti bikin pusing, kan? Nah, mungkin kamu perlu melakukan optimasi agar websitemu lebih cepat dan responsif.
Banyak faktor yang bisa menyebabkan website lambat, mulai dari tema yang berat, gambar yang tidak terkompres, hingga banyaknya plugin yang membebani server. Jangan khawatir! Di artikel ini, saya akan berbagi pengalaman bagaimana saya mengoptimasi website WordPress agar performanya kembali hijau.

Daftar Isi
1. Menghapus Plugin yang Tidak Terlalu Urgent
Salah satu penyebab utama website lambat adalah terlalu banyak plugin yang berjalan di background. Beberapa plugin memang sangat berguna, tapi kalau tidak terlalu penting, lebih baik dihapus saja.
Tips:
- Cek daftar plugin yang terpasang di menu Plugins.
- Hapus plugin yang tidak digunakan atau memiliki fungsi yang bisa digantikan dengan fitur bawaan WordPress.
- Pastikan plugin yang digunakan selalu terupdate agar performanya tetap optimal.
2. Melakukan Compress Image Sebelum Upload
Gambar berukuran besar bisa memperlambat loading website secara signifikan. Oleh karena itu, sebelum mengunggah gambar ke WordPress, pastikan ukurannya sudah dikompresi.
Caranya:
- Gunakan tools seperti TinyPNG atau ImageOptim untuk mengurangi ukuran gambar tanpa mengorbankan kualitas.
- Simpan gambar dalam format JPEG atau WebP agar lebih ringan.
- Gunakan plugin seperti Smush atau ShortPixel agar gambar otomatis terkompres di CMS.
3. Menghapus Database yang Tidak Diperlukan
Semakin lama websitemu berjalan, semakin banyak data yang tersimpan di database, termasuk komentar spam, revisi post, dan data lain yang tidak diperlukan. Membersihkan database bisa meningkatkan kecepatan website secara signifikan.
Langkah-langkahnya:
- Gunakan plugin seperti WP-Optimize atau LiteSpeed Cache untuk menghapus database yang tidak penting.
- Hapus komentar spam dan post revisi secara berkala.
- Jangan lupa backup sebelum melakukan pembersihan agar tidak kehilangan data penting.
4. Beralih dari LiteSpeed Cache ke WPCompress
Awalnya saya menggunakan LiteSpeed Cache, dan performa website cukup baik. Namun, setelah menambahkan banyak plugin dan memasang iklan seperti AdSense dan MGID, websitenya kembali lambat. Menghapus iklan bukan solusi, karena website perlu pemasukan untuk memperpanjang domain dan hosting.
Akhirnya saya mencoba WPCompress, dan hasilnya cukup memuaskan. Plugin ini tidak gratis, tetapi ada promo gratis 1 tahun yang bisa kamu coba di WPCompress Giveaway.

Cara install WPCompress:
- Daftar melalui link di atas.
- Checkout dengan harga $0.
- Install plugin WPCompress di WordPress.
- Aktifkan dengan Access Key yang diberikan.
Setelah menggunakan WPCompress, performa PageSpeed saya kembali hijau. Namun, ada beberapa JavaScript yang mengalami error. Jika kamu mengalami hal yang sama, cukup exclude file-file tertentu di pengaturan WPCompress agar tidak terjadi konflik.
Baca juga: Cara Mengatasi Serangan Judi Online (Judol) pada WordPress
Kesimpulan
Mengoptimasi website WordPress memang butuh usaha, tapi hasilnya sepadan. Berikut rangkuman langkah-langkahnya:
- Hapus plugin yang tidak terlalu penting.
- Kompres gambar sebelum upload agar lebih ringan.
- Bersihkan database dari komentar spam dan data yang tidak diperlukan.
- Gunakan plugin optimasi yang lebih baik seperti WPCompress.
Dengan melakukan optimasi ini, loading website wordpress kamu bisa lebih cepat, pengalaman pengguna jadi lebih baik, dan tentunya performa SEO juga meningkat. Yuk, coba optimasi websitemu sekarang!