Di zaman sekarang, modus penipuan dengan mengatasnamakan pekerjaan semakin banyak. Mulai dari lowongan kerja palsu yang ujung-ujungnya meminta uang setelah interview, hingga data-data lowongan yang disalahgunakan untuk pinjaman online. Salah satu modus yang sering terjadi adalah penipuan berkedok pekerjaan freelance. Walaupun ini bukan hal baru karena saya sudah dari tahun lalu mencoba freelance tersebut. Saya tergerak untuk membahasnya karena baru-baru ini saya menerima tawaran freelance itu lagi melalui WhatsApp sepertinya saya perlu berbagi pengalaman tentang penipuan ini.
Daftar Isi
Tawaran Pekerjaan Melalui WhatsApp
Data kita mungkin sudah bocor, dan nomor WhatsApp kita tersebar di mana-mana. Akibatnya, seringkali kita mendapatkan panggilan spam yang sangat mengganggu, serta pesan WhatsApp yang mencurigakan. Biasanya, mereka tidak langsung menawarkan pekerjaan freelance. Mereka hanya mengirim pesan “Halo kak, apa kabar?” untuk memancing kita merespons. Terkadang, mereka menggunakan bahasa Inggris agar terlihat lebih profesional.
Setelah beberapa pesan, mereka akan menawarkan pekerjaan freelance dengan mengatakan bahwa perusahaan mereka membutuhkan freelancer. Mereka juga menjelaskan fee yang akan kita dapat jika mengikuti pekerjaan tersebut.
Jenis Freelance yang Ditawarkan
Banyak jenis modus freelance yang ditawarkan, seperti follow TikTok, like Instagram, dan lain-lain. Pada waktu itu, saya mendapat tugas untuk subscribe tiga channel YouTube dan dihargai Rp10.000 per channel. Setelah mengirimkan screenshot sebagai bukti, saya langsung menerima Rp30.000. Untuk mencairkannya, saya harus menghubungi tim mereka di Telegram. Akhirnya, saya diundang masuk ke dalam grup yang berisi freelancer mereka dan tugas-tugas yang harus dikerjakan.
Fee Saya Dibayarkan Untuk Mendapatkan Kepercayaan
Pada awalnya, saya hanya iseng saja, dan ternyata mereka benar-benar mentransfer Rp30.000,- untuk mendapatkan kepercayaan saya. Dalam beberapa hari, mereka terus membayar fee saya, hingga total mencapai Rp130.000.
Bagaimana Sistem Penipuannya?
Anda mungkin bertanya-tanya, jika mereka membayar, di mana penipuannya? Sistem penipuannya adalah mereka memberikan tugas yang wajib dikerjakan. Jika tidak dikerjakan, fee dari tugas berikutnya akan dipotong 50%. Mereka memiliki 10 hingga 15 tugas dalam sehari. Tugas awal hanya subscribe, tetapi tugas ke-4 meminta kita untuk melakukan investasi yang akan dikembalikan dalam 30 menit dengan profit. Semakin besar investasi, semakin tinggi profit yang dijanjikan. Setelah tugas investasi, kita kembali diminta untuk subscribe dan kemudian investasi lagi.
Mereka memainkan psikologi kita, dengan banyak akun di grup yang sepertinya adalah akun mereka sendiri. Setelah melakukan investasi, mereka akan memposting screenshot dengan mengatakan bahwa investasinya telah cair, membuat kita semakin yakin bahwa ini bukan penipuan. Padahal, di situlah kita sudah tertipu karena yang mengatakan sudah cair adalah sindikat-sindikat mereka juga. Beberapa orang yang tertipu melakukan investasi, dipancing terus menerus untuk melakukan investasi, seperti profit tertunda, kamu harus melakukan investasi selanjutnya agar investasi sebelumnya dikembalikan, dan hingga akhirnya dia sadar bahwa dia sedang tertipu.
Untungnya, saya tetap berpikir logis dan mencoba menghubungi beberapa pengguna di grup tersebut. Hampir semuanya tidak membalas, hanya satu orang yang merespons dan menyatakan bahwa ini sepertinya penipuan. Dan kita sepakat terus mengerjakan selama di bayar dan tidak akan melakukan investasi apapun. Akhirnya, saya menemukan berita-berita di media sosial tentang penipuan berkedok freelance ini yang telah merugikan banyak orang hingga ratusan juta rupiah. Dan pada saat itupun saya langsung dikick dari group tersebut.
Saya tidak sempat melakukan screenshot dari group tersebut karena sudah terlanjut di kick.
Baca juga: Ini Dia Daftar Alamat Loker Penipuan Interview!
Kesimpulan
Selalu berhati-hati dan jangan mudah tergiur dengan tawaran-tawaran yang tidak masuk akal atau terlalu mudah untuk mendapatkan uang. Pastikan selalu memeriksa dan mencari informasi lebih lanjut sebelum menerima tawaran pekerjaan, terutama yang datang secara tiba-tiba melalui platform seperti WhatsApp atau Telegram. Dengan kewaspadaan, kita bisa terhindar dari jebakan penipuan yang merugikan.