Siapa yang pernah mengalami stuck waktu HR bilang, “Coba, perkenalkan diri Anda”? Saya juga pernah waktu awal-awal karir. Dulu, saya pikir ini adalah pertanyaan yang tidak penting-penting amat sampai akhirnya saya mengerti bahwa pertanyaan ini juga berfungsi sebagai kesan pertama HR kepada kandidat!
Daftar Isi
Mengapa Pertanyaan Ini Merupakan Pertanyaan Jebakan?
Pertanyaan “Perkenalkan diri Anda” bisa menjadi bumerang bagi kandidat jika tidak dijawab dengan relevan. Mengapa? Karena jawaban yang terlalu panjang, tidak terstruktur, atau tidak relevan bisa membuat rekruter kehilangan minat. Seperti menceritakan hobi, asal usul keluarga dan sesuatu yang tidak relevan lainnya. Selain itu, jawaban yang tidak fokus dapat memberikan kesan bahwa kamu tidak siap atau tidak serius menghadapi wawancara tersebut. Oleh karena itu, penting untuk memberikan jawaban yang tepat dan terarah agar dapat memberikan kesan pertama yang positif kepada rekruter.
Cara Menjawab Pertanyaan Jebakan Ini?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita bisa menggunakan metode P-A-W-S. Berikut 4 komponen yang terdapat pada metode P-A-W-S:
1. P: Profile
Mulailah dengan nama dan pekerjaan kamu saat ini, kemudian tambahkan informasi yang relevan tentang minat yang berhubungan dengan lowongan kerja yang kamu lamar. Misalnya:
“Nama saya Safar, saat ini saya bekerja sebagai Marketing Specialist di Perusahaan XYZ. Saya sangat tertarik dengan strategi pemasaran digital dan telah membantu perusahaan meningkatkan visibilitas mereka di internet.”
2. A: Academic
Kamu bisa menguraikan gelar dan sertifikasi yang kamu punya dan pastikan itu relevan dengan posisi yang kamu lamar. Di sini kamu tidak perlu menguraikan pendidikan yang tidak berkaitan dengan pekerjaan tersebut seperti SD, SMP, SMA. Misalnya:
“Saya lulusan S1 Manajemen Bisnis dari Universitas ABC dan baru-baru ini menyelesaikan sertifikasi dalam Digital Marketing dari Google.”
3. W: Work
Di sini, kamu bisa menjelaskan gambaran umum tentang pengalaman kerja sebelumnya yang relevan dengan posisi yang kamu lamar saat ini. Kamu juga bisa bercerita menggunakan metode STAR secara garis besar. Misalnya:
“Sebelumnya, saya bekerja sebagai Digital Marketing Executive di Perusahaan DEF, di mana saya bertanggung jawab untuk mengelola kampanye media sosial dan iklan berbayar. Dalam proyek terakhir saya, saya berhasil meningkatkan konversi penjualan online sebesar 20% dalam tiga bulan.”
4. S: Skill
Banyak kandidat yang lupa menjelaskan keterampilan mereka. Padahal, keterampilan adalah bagian yang sangat penting dari setiap wawancara kerja. Kamu bisa menyoroti keterampilan teknis dan soft skills yang relevan dan berguna pada posisi yang kamu lamar. Misalnya:
“Saya mahir dalam menggunakan alat-alat pemasaran digital seperti Google Analytics dan SEMrush. Selain itu, saya juga memiliki keterampilan komunikasi yang kuat dan mampu bekerja secara efektif dalam tim.”
Menyusun Jawaban yang Terstruktur dan Efektif
Dengan menggabungkan komponen-komponen P-A-W-S, kamu bisa menyusun jawaban yang terstruktur dan efektif untuk pertanyaan “Perkenalkan diri Anda”. Misalnya:
“Nama saya Anita, saya saat ini bekerja sebagai Marketing Specialist di XYZ Company. Saya memiliki minat yang besar dalam strategi pemasaran digital dan telah membantu perusahaan meningkatkan visibilitas mereka di internet. Saya lulusan S1 Manajemen Bisnis dari Universitas ABC dan baru-baru ini menyelesaikan sertifikasi dalam Digital Marketing dari Google. Sebelumnya, saya bekerja sebagai Digital Marketing Executive di Perusahaan DEF, di mana saya bertanggung jawab untuk mengelola kampanye media sosial dan iklan berbayar. Dalam proyek terakhir saya, saya berhasil meningkatkan konversi penjualan online sebesar 20% dalam tiga bulan. Saya mahir dalam menggunakan alat-alat pemasaran digital seperti Google Analytics dan SEMrush. Selain itu, saya juga memiliki keterampilan komunikasi yang kuat dan mampu bekerja secara efektif dalam tim.”
Baca juga: HRD: Apa Rencana Kamu dalam 5 Tahun Kedepan?
Kesimpulan
Menguasai cara memperkenalkan diri dalam wawancara kerja dengan metode P-A-W-S bisa menjadi kunci sukses kamu. Ingatlah untuk menyusun jawaban yang relevan dan terstruktur dengan baik, serta memberikan kesan pertama yang positif kepada rekruter. Dengan persiapan yang matang, kamu bisa meningkatkan peluangmu untuk mendapatkan pekerjaan impian. Jangan sampai pertanyaan jebakan ini menjadi bumerang bagi kariermu.