Dulu, jadi programmer itu keren banget! Seperti punya kekuatan super di dunia digital. Sampai-sampai perusahaan berebut mencari programmer, bahkan rela membayar mahal demi mendapatkan tenaga kerja yang handal. Tapi, apakah profesi programmer masih sekeren itu sekarang? Kalau menurut saya mungkin jawabannya 70% tidak hehe.
Daftar Isi
Bootcamp vs Kuliah IT: Jalan Pintas Jadi Programmer
Sepuluh tahun yang lalu, kalau ingin jadi programmer, jalurnya jelas: kuliah di jurusan IT minimal empat tahun, bergadang di lab komputer, dan ngoding sampai lupa makan. Sekarang? Cukup ikut bootcamp tiga sampai enam bulan, langsung bisa jadi programmer. Atau bisa juga belajar otodidak, dan bikin project sendiri untuk dijadikan portofolio. Nggak percaya? Banyak perusahaan sekarang lebih melihat skill daripada gelar.
Dengan banyaknya bootcamp, kursus online hingga channel youtube yang membahas tutorial coding, membuat siapa saja bisa belajar coding dalam waktu singkat. Mau belajar Python, JavaScript, atau bahkan AI? Tinggal daftar atau cari di youtube dan praktik langsung. Ini yang bikin jumlah programmer makin banyak, dan tentu saja, berpengaruh pada persaingan kerja.
AI: Sahabat atau Saingan Programmer?
Dulu, kalau stuck di coding, solusinya ya tanya di forum, ikut komunitas, atau baca dokumentasi berlembar-lembar. Sekarang? Tinggal tanya AI! Chatbot seperti ChatGPT bisa langsung bantu cari solusi, bahkan menulis kode secara otomatis. Praktis? Iya. Tapi juga bikin profesi ini terasa lebih “mudah diakses” dibanding dulu.
Banyak tugas yang dulu memakan waktu lama sekarang bisa diselesaikan dengan cepat berkat AI. Hal ini membuat perusahaan berpikir ulang: “Kenapa harus bayar mahal kalau banyak tugas bisa dikerjakan lebih cepat dengan AI atau programmer dengan skill yang cukup?”.
Programmer Banting Harga?
Apakah sekarang programmer “banting harga”? Sebenarnya bukan banting harga, tapi lebih ke arah standar gaji yang mulai stabil. Sepuluh tahun lalu, programmer itu langka, sehingga perusahaan rela membayar tinggi. Sekarang? Supply meningkat, jadi wajar kalau gaji nggak setinggi dulu.
Buat programmer senior yang dulu terbiasa dengan gaji tinggi, mungkin sekarang terasa seperti “turun harga”. Tapi sebenarnya, ini adalah penyesuaian ke angka yang lebih ideal. Perusahaan nggak perlu lagi berebut programmer dengan menawarkan gaji selangit karena pilihan mereka lebih banyak.
Apakah Programmer Sudah Jadi Profesi Biasa?
Dengan semakin banyaknya orang yang bisa coding, apakah profesi programmer masih spesial? Jawabannya: masih, tapi dengan syarat. Kalau cuma bisa coding dasar, ya saingannya banyak. Tapi kalau punya skill lebih, seperti problem-solving, arsitektur software, atau menguasai teknologi yang sedang naik daun, tetap punya nilai lebih.
Jadi, kalau kamu ingin tetap bersaing di dunia programming, jangan hanya mengandalkan skill dasar. Pelajari teknologi baru, tingkatkan kreativitas, dan yang paling penting, jangan malas belajar!
Baca juga: Gaji Software Engineer Turun 6-26% di Tahun 2025?
Kesimpulan
Profesi programmer memang tidak sekeren dulu dalam hal eksklusivitas dan gaji tinggi. Namun, masih banyak peluang jika kamu bisa menyesuaikan diri. Dengan persaingan yang semakin ketat, pastikan kamu terus upgrade skill dan tetap relevan di industri ini. Jadi, apakah kamu masih tertarik jadi programmer?