Kehilangan pekerjaan secara mendadak adalah hal yang tidak diinginkan siapa pun. Namun, ada beberapa tindakan yang dapat membuat seorang karyawan mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara tiba-tiba. Dalam beberapa kasus, perusahaan memiliki dasar hukum yang kuat untuk melakukan PHK dadakan, terutama jika karyawan melakukan pelanggaran serius. Berikut adalah sepuluh hal yang dapat mengakibatkan PHK mendadak, beserta contoh kasus nyata dari seorang karyawan yang melanggar SOP dan harus menerima konsekuensinya.
Daftar Isi
- 1. Penipuan, Pencurian, atau Penggelapan Barang dan Uang Perusahaan
- 2. Memberikan Keterangan Palsu
- 3. Mabuk atau Mengonsumsi Zat Terlarang di Lingkungan Kerja
- 4. Melakukan Perbuatan Asusila atau Perjudian
- 5. Melakukan Kekerasan atau Ancaman
- 6. Membujuk Rekan Kerja untuk Melanggar Aturan
- 7. Merusak Barang Milik Perusahaan
- 8. Membiarkan Rekan Kerja dalam Keadaan Berbahaya
- 9. Membocorkan Rahasia Perusahaan
- 10. Tindak Kriminal Lainnya yang Diancam Pidana 5 Tahun atau Lebih
- Contoh Kejadian PHK Mendadak
- Kesimpulan
1. Penipuan, Pencurian, atau Penggelapan Barang dan Uang Perusahaan
Tindakan ini adalah pelanggaran serius yang kerap menjadi alasan utama terjadinya PHK mendadak. Sebagai contoh, seorang kurir ekspedisi membawa kabur uang tunai yang seharusnya disetor ke perusahaan dan menggunakannya untuk berjudi. Akibat tindakan ini, perusahaan berhak melakukan PHK mendadak karena pelanggaran tersebut merugikan perusahaan secara finansial dan mencemarkan nama baik perusahaan.
2. Memberikan Keterangan Palsu
Memberikan informasi palsu yang dapat merugikan perusahaan juga bisa berujung pada PHK. Tindakan seperti memalsukan dokumen atau data penting berpotensi besar membuat perusahaan kehilangan kepercayaan pada karyawan tersebut.
3. Mabuk atau Mengonsumsi Zat Terlarang di Lingkungan Kerja
Mengonsumsi minuman keras atau narkotika di tempat kerja melanggar etika dan standar perusahaan. Selain membahayakan diri sendiri, tindakan ini juga mengganggu karyawan lain. Hal ini bisa merusak citra perusahaan jika sampai tersebar ke publik.
4. Melakukan Perbuatan Asusila atau Perjudian
Perbuatan asusila atau perjudian di lingkungan kantor juga termasuk pelanggaran yang dapat menyebabkan PHK mendadak. Aktivitas ini sangat tidak sesuai dengan standar etika perusahaan dan bisa merusak reputasi jika diketahui publik.
5. Melakukan Kekerasan atau Ancaman
Mengancam atau menyerang teman kerja atau atasan sangat tidak bisa ditoleransi. Selain membahayakan keselamatan, tindakan ini juga menimbulkan suasana kerja yang tidak kondusif, sehingga perusahaan berhak mengambil tindakan tegas berupa PHK.
6. Membujuk Rekan Kerja untuk Melanggar Aturan
Jika seorang karyawan membujuk atau memengaruhi rekan kerjanya untuk melakukan pelanggaran hukum atau peraturan perusahaan, ini bisa menjadi alasan PHK. Tindakan seperti ini menunjukkan kurangnya integritas dan komitmen terhadap etika kerja perusahaan.
7. Merusak Barang Milik Perusahaan
Merusak barang perusahaan, baik karena ceroboh maupun sengaja, dan membiarkan dalam keadaan berbahaya adalah pelanggaran serius. Tindakan ini mengakibatkan kerugian finansial bagi perusahaan dan juga bisa membahayakan keselamatan rekan kerja lain.
8. Membiarkan Rekan Kerja dalam Keadaan Berbahaya
Selain merusak properti perusahaan, membiarkan rekan kerja atau atasan dalam situasi yang membahayakan juga termasuk pelanggaran serius. Karyawan memiliki tanggung jawab untuk menjaga keselamatan sesama di tempat kerja.
9. Membocorkan Rahasia Perusahaan
Karyawan yang membocorkan informasi rahasia perusahaan bisa merusak reputasi dan kepercayaan perusahaan di mata publik. Pelanggaran ini bisa mengakibatkan kerugian besar bagi perusahaan, terutama jika informasi tersebut digunakan oleh pihak pesaing.
10. Tindak Kriminal Lainnya yang Diancam Pidana 5 Tahun atau Lebih
Jika seorang karyawan melakukan tindakan yang dapat dihukum penjara 5 tahun atau lebih, seperti penipuan atau penggelapan besar-besaran, maka perusahaan memiliki dasar hukum yang kuat untuk melakukan PHK mendadak.
Contoh Kejadian PHK Mendadak
Ada seorang HRD di perusahaan ekspedisi, bercerita tentang salah satu karyawannya yang melakukan pelanggaran. Posisi karyawan tersebut adalah kurir. Dan sesuai SOP, kurir wajib melakukan laporan serta setor uang COD (jika ada) di akhir jam kerja. Namun, karyawan ini tidak hanya mengabaikan kewajiban tersebut, tetapi juga membawa kabur sejumlah uang COD (jumlahnya cukup besar) yang seharusnya disetor ke perusahaan. Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut oleh tim manajemen risiko, terungkap bahwa uang tersebut telah digunakan untuk berjudi bola oleh karyawan tersebut. Akibat pelanggaran besar yang merugikan ini, perusahaan terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara mendesak, dan karyawan tersebut diminta untuk mengganti kerugian dan mempertanggungjawabkan tindakannya.
Baca juga: Apakah Karyawan Kontrak Mendapatkan Pesangon Ketika di PHK?
Kesimpulan
Dalam dunia kerja, memahami batasan dan peraturan perusahaan sangat penting. Setiap karyawan sebaiknya menjaga integritas dan mematuhi aturan agar tidak mengalami konsekuensi serius seperti PHK mendadak. Tindakan seperti pencurian, memberikan informasi palsu, atau melanggar etika kantor dapat merugikan banyak pihak dan membuat karyawan kehilangan pekerjaannya. Menjaga profesionalitas dan menghormati aturan perusahaan adalah langkah penting untuk menjaga karier dan reputasi.