Setelah kamu memahami dasar-dasar HTML, CSS, dan JavaScript, langkah berikutnya adalah belajar frontend framework. Framework seperti React, Vue, atau Svelte bisa membantumu membangun aplikasi web dengan lebih efisien. Namun, sebelum masuk lebih dalam, ada tiga konsep utama yang wajib kamu kuasai agar lebih mudah memahami cara kerja frontend framework. Yuk, kita bahas satu per satu!
Daftar Isi
1. Komponen: Fondasi Utama Frontend Framework
Hampir semua frontend framework modern berbasis komponen. Komponen adalah bagian-bagian kecil dari sebuah interface yang bisa digunakan kembali. Misalnya, button, product card, atau form adalah contoh komponen yang bisa dipakai di berbagai bagian aplikasi.
Saat belajar frontend framework, kamu harus memahami:
- Cara membuat komponen – Bagaimana menyusun kode agar lebih modular dan terorganisir.
- Props dan State – Props digunakan untuk mengirim data antar komponen, sedangkan state digunakan untuk menyimpan data yang berubah dalam komponen.
- Lifecycle atau Hook (pada React dan Vue) – Memahami bagaimana komponen dibuat, diperbarui, dan dihancurkan.
Menguasai konsep komponen akan membuat proses pengembangan lebih mudah, terutama ketika bekerja pada project besar yang membutuhkan kode yang rapi dan terstruktur.
Saat membangun aplikasi web menggunakan frontend framework, konsep routing menjadi sangat penting. Sebagian besar frontend framework didesain untuk membangun Single Page Application (SPA), yang berarti semua navigasi halaman terjadi di frontend tanpa perlu memuat ulang dari server.
Dalam SPA, routing bekerja dengan cara:
- Menangani perubahan URL di frontend – Pengguna tetap berada di satu halaman utama, dan konten berubah secara dinamis sesuai dengan URL.
- Menggunakan library routing – Contohnya, React Router untuk React atau Vue Router untuk Vue.
- Mengelola navigasi antar halaman tanpa reload – SPA membuat pengalaman pengguna lebih cepat dan responsif karena tidak perlu memuat ulang halaman setiap kali berpindah.
Memahami routing akan sangat membantumu dalam membangun aplikasi web yang cepat dan mulus.
3. State Management: Mengelola Data dalam Aplikasi
State management adalah salah satu tantangan terbesar dalam pengembangan frontend. Data biasanya dikelola oleh server, tetapi ada juga data yang perlu disimpan dan digunakan langsung di frontend untuk mengontrol tampilan aplikasi.
Hal yang perlu kamu pahami dalam state management:
- State lokal vs. global – State lokal hanya berlaku dalam satu komponen, sedangkan state global bisa digunakan oleh banyak komponen.
- Menggunakan tools state management – Misalnya, React memiliki useState dan useReducer, sedangkan Vue memiliki Vuex atau Pinia.
- Mengelola data secara efisien – Jika state tidak dikelola dengan baik, aplikasi bisa menjadi lambat atau sulit dikembangkan.
Jika kamu ingin membangun aplikasi yang kompleks, memahami state management akan sangat membantu dalam menjaga kinerja dan keteraturan kode.
Baca juga: Framework Frontend Web Terpopuler di Tahun 2024 dan Alasannya
Kesimpulan
Sebelum kamu mendalami frontend framework lebih jauh, pastikan kamu memahami tiga konsep utama ini: komponen, routing, dan state management. Dengan menguasai ketiganya, kamu akan lebih mudah mempelajari fitur-fitur lainnya dalam frontend framework dan membangun aplikasi yang lebih efisien serta mudah dikelola.
Jadi, sudah siap untuk mulai belajar frontend framework?