Di era modern ini, dengan tuntutan pekerjaan yang semakin tinggi, banyak orang merasa terjebak dalam rutinitas kerja yang tak pernah berakhir. Namun, ada sebagian dari kita yang justru merasa nyaman dengan beban tersebut, bahkan mencintai rutinitas itu. Jika kamu salah satu yang merasa lebih betah bekerja daripada bersantai, mungkin saja kamu termasuk kaum workaholic. Yuk, simak beberapa tanda-tanda yang bisa jadi indikasi kamu adalah seorang workaholic!
Daftar Isi
- 1. Lebih Betah di Kantor Daripada di Rumah
- 2. Pulang On-time Rasanya Berdosa
- 3. Tidur, Tapi Mimpi Tentang Pekerjaan
- 4. Bangun Tidur Cek Email Sebelum Sikat Gigi
- 5. Gak Pernah Ngambil Cuti Karena Gak Mau Ninggalin Kerjaan
- 6. Liburan Tetap Bawa Laptop
- 7. Rela Kerja di Akhir Pekan
- Cara Mengatasi Kecenderungan Workaholic
- Kesimpulan
1. Lebih Betah di Kantor Daripada di Rumah
Pernah merasa lebih nyaman berada di kantor atau tempat kerja daripada di rumah? Bagi seorang workaholic, suasana kantor seakan-akan menjadi “rumah kedua.” Bahkan, kadang berada di rumah membuatmu gelisah karena merasa ada banyak hal yang belum diselesaikan di kantor. Jika kamu sering merasakan hal ini, ada kemungkinan besar kamu termasuk kaum workaholic. Meski ini menunjukkan dedikasi tinggi terhadap pekerjaan, jangan lupakan juga pentingnya menjaga keseimbangan hidup.
2. Pulang On-time Rasanya Berdosa
Saat jam kerja berakhir dan rekan-rekan kerja lain sudah bersiap untuk pulang, kamu justru merasa bersalah jika langsung ikut pulang. Rasanya ada yang kurang kalau tidak tinggal lebih lama di kantor, meskipun tidak ada pekerjaan mendesak. Jika kamu sering mengalami hal ini, bisa jadi kamu sudah terbiasa bekerja melebihi jam yang seharusnya, bahkan tanpa perintah dari atasan. Ini tanda jelas bahwa kamu cenderung menjadi seorang workaholic.
3. Tidur, Tapi Mimpi Tentang Pekerjaan
Saat malam tiba, seharusnya tubuh dan pikiranmu beristirahat sepenuhnya. Namun, bagi kaum workaholic, pekerjaan sering kali terus menghantui hingga ke alam mimpi. Entah itu mengerjakan project tertentu atau memikirkan strategi baru, pekerjaan tampak selalu ada di kepala, bahkan saat sedang tidur. Jika ini sering terjadi, bisa jadi pekerjaan sudah mendominasi hidupmu sepenuhnya.
4. Bangun Tidur Cek Email Sebelum Sikat Gigi
Biasanya, orang akan memulai pagi dengan rutinitas seperti mandi atau sikat gigi. Namun, berbeda dengan workaholic—hal pertama yang dilakukan setelah bangun tidur adalah membuka laptop atau ponsel untuk mengecek email pekerjaan. Ini seolah-olah menjadi prioritas utama yang harus dilakukan sebelum aktivitas lainnya. Apakah kamu termasuk yang begitu?
5. Gak Pernah Ngambil Cuti Karena Gak Mau Ninggalin Kerjaan
Liburan atau cuti seharusnya menjadi waktu yang ditunggu-tunggu untuk melepas penat dari pekerjaan. Namun, bagi seorang workaholic, mengambil cuti bukanlah hal yang menyenangkan. Justru sebaliknya, kamu mungkin merasa cemas dan khawatir tentang pekerjaan yang akan menumpuk jika kamu meninggalkannya, bahkan hanya untuk beberapa hari. Akibatnya, kamu sering menunda atau bahkan tidak pernah mengambil cuti sama sekali.
6. Liburan Tetap Bawa Laptop
Saat akhirnya kamu memutuskan untuk liburan, bukannya benar-benar melepas penat, kamu justru membawa pekerjaan ke tempat liburan. Laptop dan ponsel menjadi teman setia yang selalu ada di tas, memastikan kamu tetap bisa memantau pekerjaan di mana pun berada. Meskipun kamu sedang berada di pantai atau pegunungan, fokusmu tetap pada pekerjaan, bukan pada menikmati liburan itu sendiri.
7. Rela Kerja di Akhir Pekan
Ketika akhir pekan datang, banyak orang memanfaatkan waktu ini untuk bersantai atau berkumpul dengan keluarga dan teman. Namun, seorang workaholic justru merasa lebih nyaman bekerja meskipun tidak ada yang memintanya. Bahkan tanpa tekanan, kamu tetap rela bekerja di hari Sabtu atau Minggu karena merasa tidak ada yang lebih penting daripada menyelesaikan pekerjaan.
Cara Mengatasi Kecenderungan Workaholic
Jika kamu menemukan bahwa banyak dari tanda-tanda di atas sesuai dengan kebiasaanmu, jangan khawatir—masih ada waktu untuk memperbaiki diri. Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi kecenderungan workaholic:
- Jadwalkan Waktu Istirahat: Mulailah dengan mengatur jadwal cuti atau waktu istirahat yang lebih teratur. Buat komitmen untuk benar-benar melepaskan pekerjaan saat sedang berlibur.
- Belajar Delegasi: Tidak semua pekerjaan harus kamu selesaikan sendiri. Percayakan beberapa tugas kepada rekan kerja agar kamu tidak merasa harus selalu berada di kantor.
- Tetapkan Batasan Jam Kerja: Cobalah untuk disiplin dalam menetapkan jam kerja yang jelas dan patuhi batas waktu tersebut. Pulanglah tepat waktu tanpa merasa bersalah.
- Cari Kegiatan di Luar Pekerjaan: Temukan hobi atau kegiatan yang menyenangkan di luar pekerjaan. Ini bisa membantu mengalihkan fokusmu dan menciptakan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional.
Baca juga: 5 Tujuan Yang Bikin Kita Bahagia di Pekerjaan
Kesimpulan
Menjadi workaholic memang menunjukkan dedikasi yang luar biasa terhadap pekerjaan, tetapi jangan sampai hal ini merugikan kesehatan fisik dan mentalmu. Seimbangkan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan agar kamu bisa tetap produktif tanpa mengorbankan kebahagiaan. Bagaimanapun, hidup bukan hanya tentang bekerja, tapi juga tentang menikmati setiap momen yang ada!