Pertanyaan tentang alasan resign dari pekerjaan sebelumnya adalah salah satu yang paling umum ditanyakan oleh HRD saat wawancara kerja. Meskipun terdengar sederhana, jawaban yang kamu berikan bisa memberikan dampak besar terhadap kesan pertama HRD terhadapmu. Karena itu, penting untuk mempersiapkan jawaban yang tepat dan bijak. Berikut ini beberapa tips dan cara untuk menjawab pertanyaan tersebut tanpa menjelek-jelekkan atasan atau perusahaan sebelumnya.
Daftar Isi
1. Fokus pada Pengembangan Diri
Salah satu cara paling aman dan efektif untuk menjawab pertanyaan ini adalah dengan menyoroti keinginanmu untuk berkembang. Misalnya, kamu bisa menjelaskan bahwa di pekerjaan sebelumnya, kamu merasa sudah mencapai titik maksimal dalam posisi tersebut dan ingin mencari tantangan baru yang memungkinkanmu untuk terus berkembang.
Contoh Jawaban:
“Saya sangat menghargai kesempatan yang telah diberikan oleh perusahaan sebelumnya. Namun, saya merasa sudah mencapai batas dalam hal pengembangan karir di sana. Saya ingin mencari lingkungan baru yang bisa memberikan tantangan dan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan saya lebih lanjut.”
Jawaban ini menunjukkan bahwa kamu adalah individu yang proaktif dan selalu berusaha untuk mengembangkan diri, tanpa menyinggung perusahaan atau atasanmu sebelumnya.
2. Jelaskan Perubahan Karir yang Direncanakan
Jika alasanmu resign adalah karena ingin beralih ke bidang atau industri yang berbeda, kamu bisa mengatakannya dengan jujur. Namun, pastikan untuk menekankan bahwa keputusan tersebut bukan karena ketidakpuasan terhadap perusahaan sebelumnya, melainkan karena keinginan untuk mengeksplorasi minat dan bakat lain yang kamu miliki.
Contoh Jawaban:
“Saya telah bekerja di bidang [bidang sebelumnya] selama beberapa tahun dan menikmati setiap pengalaman yang didapatkan. Namun, saya merasa tertarik untuk mengembangkan karir di bidang [bidang yang diminati], karena saya merasa lebih cocok dengan passion dan keterampilan saya.”
Jawaban ini tidak hanya menjelaskan alasan resign, tetapi juga menunjukkan bahwa kamu memiliki arah karir yang jelas dan tujuan yang ingin dicapai.
3. Hindari Membicarakan Konflik Internal
Menghadapi situasi yang kurang ideal di tempat kerja sebelumnya, seperti konflik dengan atasan atau rekan kerja, mungkin menjadi alasan kamu resign. Namun, menyebutkan hal ini dalam wawancara bisa memberi kesan negatif dan membuat HRD ragu untuk merekrutmu. Sebagai gantinya, kamu bisa mengalihkan fokus pada hal positif, seperti bagaimana kamu belajar dari pengalaman tersebut.
Contoh Jawaban:
“Saya sangat menghargai semua pengalaman yang telah saya dapatkan di perusahaan sebelumnya, termasuk tantangan yang harus saya hadapi. Dari pengalaman tersebut, saya belajar banyak tentang manajemen konflik dan pentingnya komunikasi yang efektif dalam tim. Saya yakin pembelajaran ini akan sangat bermanfaat untuk posisi yang saya lamar sekarang.”
Dengan jawaban ini, kamu menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan, kamu mampu mengatasinya dan mengambil pelajaran positif darinya.
4. Tekankan Alasan Pribadi yang Relevan
Terkadang, alasan resign bisa bersifat personal, seperti ingin lebih dekat dengan keluarga, mengejar pendidikan lanjut, atau bahkan karena kondisi kesehatan. Dalam kasus seperti ini, kamu bisa menjelaskan secara singkat dan tetap menekankan bahwa keputusan tersebut tidak terkait dengan ketidakpuasan terhadap perusahaan sebelumnya.
Contoh Jawaban:
“Saya memutuskan untuk resign karena ingin fokus pada keluarga/pendidikan selama beberapa waktu. Setelah mengevaluasi kembali prioritas saya, saya merasa sudah siap untuk kembali bekerja dan mencari peluang yang sesuai dengan keahlian saya.”
Jawaban ini menunjukkan bahwa kamu mampu menyeimbangkan antara pekerjaan dan prioritas pribadi, serta siap untuk kembali berkontribusi secara profesional.
5. Jujur, Tapi Tetap Profesional
Kejujuran adalah kunci, tetapi tetap harus dibarengi dengan profesionalisme. Hindari memberikan jawaban yang terlalu detail atau negatif mengenai alasan resign. Fokuslah pada hal-hal positif dan bagaimana keputusan tersebut berkaitan dengan tujuan karirmu di masa depan.
Baca juga: HRD: Berapa Gaji yang Anda Inginkan?
Kesimpulan
Menjawab pertanyaan “Kenapa resign dari pekerjaan sebelumnya?” memerlukan keseimbangan antara kejujuran dan profesionalisme. Pastikan untuk menekankan alasan positif seperti pengembangan diri, perubahan karir yang direncanakan, atau alasan pribadi yang relevan. Yang terpenting, hindari menjelek-jelekkan atasan atau perusahaan sebelumnya. Dengan menjawab pertanyaan ini dengan bijak, kamu akan menunjukkan bahwa kamu adalah kandidat yang dewasa dan siap untuk tantangan baru.
Selalu ingat, tujuan utama dari wawancara adalah untuk menunjukkan bahwa kamu adalah kandidat terbaik untuk posisi yang kamu lamar. Jadi, siapkan jawaban yang baik dan buat kesan pertama yang tak terlupakan!