Burnout kerja bisa menjadi masalah serius bagi banyak orang, terutama di lingkungan kerja yang penuh pressure. Burnout seringkali membuat seseorang merasa kelelahan, kehilangan motivasi, bahkan merasa ingin resign. Namun, sebelum memutuskan untuk resign, ada beberapa solusi yang bisa kamu coba untuk mengatasi burnout kerja.
Daftar Isi
Apa Itu Burnout Kerja?
Burnout kerja adalah kondisi di mana seseorang merasa kelelahan fisik dan emosional akibat tekanan dan beban kerja yang berlebihan. Hal ini bukan hanya tentang merasa lelah, burnout bisa berdampak negatif pada kesehatan mental, produktivitas, dan kualitas hidup secara keseluruhan. Umumnya, burnout disebabkan oleh beberapa faktor, seperti jam kerja yang panjang, tugas yang menumpuk, hingga lingkungan kerja yang tidak mendukung.
Tanda-Tanda Burnout Kerja
Sebelum kamu mengambil keputusan besar seperti resign, penting untuk mengenali tanda-tanda burnout kerja. Berikut beberapa tanda umum yang mungkin kamu alami:
- Kehilangan Motivasi: Jika kamu merasa tak lagi semangat dengan pekerjaan yang biasanya kamu sukai, ini bisa menjadi tanda burnout.
- Kelelahan Fisik dan Emosional: Burnout membuat tubuh dan pikiran lelah, bahkan setelah tidur atau istirahat.
- Menurunnya Produktivitas: Burnout bisa membuat pekerjaan terasa sulit diselesaikan, bahkan yang biasanya mudah.
- Kecenderungan untuk Menghindar: Mulai malas masuk kerja atau sering merasa cemas saat bekerja adalah tanda lain dari burnout.
Jika kamu merasakan tanda-tanda ini, mungkin saatnya mencoba langkah-langkah berikut sebelum memutuskan untuk resign.
Solusi Mengatasi Burnout Kerja
Mengatasi burnout kerja memang membutuhkan waktu dan komitmen. Berikut beberapa cara efektif yang bisa kamu coba untuk mengurangi stres dan kelelahan di tempat kerja:
1. Buat Prioritas Kerja
Salah satu penyebab burnout adalah menumpuknya pekerjaan yang harus diselesaikan dalam waktu singkat. Cobalah membuat daftar prioritas harian untuk membantumu fokus pada tugas yang paling penting. Dengan menyusun skala prioritas, kamu bisa menyelesaikan pekerjaan lebih efektif dan mengurangi tekanan.
2. Ambil Waktu untuk Istirahat
Jangan meremehkan pentingnya istirahat. Mengambil jeda sejenak atau melakukan micro-breaks dapat memberikan waktu bagi tubuh dan pikiran untuk pulih. Cobalah untuk istirahat sejenak setiap 1-2 jam dengan mengalihkan perhatian dari layar komputer atau menghirup udara segar di luar ruangan.
3. Komunikasikan dengan Atasan
Jika tekanan kerja terlalu berat, cobalah berdiskusi dengan atasan. Banyak perusahaan menghargai transparansi dan terbuka untuk membantu karyawannya yang mengalami kesulitan. Diskusikan beban kerja yang terlalu banyak atau minta fleksibilitas dalam mengatur jam kerja jika memungkinkan. Terkadang, hanya dengan berbicara, kamu bisa menemukan solusi yang tidak terpikirkan sebelumnya.
4. Cari Dukungan Sosial
Teman atau rekan kerja bisa menjadi pendengar yang baik saat kamu merasa tertekan. Bercerita tentang apa yang kamu rasakan bukan hanya membantu mengurangi stres, tetapi juga bisa memberi pandangan baru dari sudut pandang orang lain. Jika kamu merasa kurang nyaman berbicara dengan orang terdekat, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari psikolog. Beberapa perusahaan, seperti Telkom, bahkan telah menyediakan tim Human Capital untuk membantu karyawan yang mengalami burnout kerja. Dukungan ini bisa menjadi langkah awal yang positif untuk membantumu mengatasi burnout.
5. Lakukan Aktivitas Fisik
Olahraga terbukti efektif mengurangi stres dan kelelahan. Aktivitas fisik membantu tubuh melepaskan hormon endorfin yang membuat perasaan lebih baik. Kamu bisa mencoba olahraga ringan seperti berjalan kaki, yoga, atau bersepeda. Dengan berolahraga secara teratur, tubuh akan lebih kuat menghadapi tekanan dan kamu pun merasa lebih berenergi.
6. Temukan Kembali Hal yang Kamu Nikmati
Burnout bisa membuat kamu lupa pada hal-hal yang dulunya kamu sukai. Coba luangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang membuatmu bahagia di luar pekerjaan, seperti membaca, memasak, atau mencoba hobi baru. Kegiatan yang kamu sukai bisa menjadi sumber energi positif dan membantu mengembalikan semangatmu.
7. Evaluasi Tujuan Karier
Cobalah melihat kembali tujuan dan rencana kariermu. Burnout bisa menjadi tanda bahwa kamu perlu mengevaluasi ulang apa yang kamu inginkan dalam pekerjaan atau karier jangka panjangmu. Mungkin saatnya untuk memikirkan perubahan kecil atau menemukan bidang baru yang lebih sesuai dengan minat dan keinginanmu.
Jangan Terburu-buru Resign!
Burnout memang bisa membuat kamu merasa ingin berhenti dari pekerjaan saat ini. Tapi, resign bukan satu-satunya solusi yang tersedia. Sebelum mengambil keputusan besar, pastikan kamu sudah mencoba berbagai cara untuk mengatasi burnout kerja yang kamu alami. Jika burnout berhasil diatasi, kamu bisa kembali merasakan kepuasan dalam pekerjaan dan melanjutkan karier dengan lebih baik.
Baca juga: Kapan Mengajukan Resign Setelah Mendapatkan Pekerjaan Baru
Kesimpulan
Burnout kerja adalah tantangan yang umum dihadapi oleh banyak orang. Namun, dengan langkah-langkah yang tepat, kamu bisa mengurangi dampaknya tanpa harus buru-buru resign. Mengatur prioritas, berkomunikasi, mencari dukungan sosial, dan melakukan aktivitas positif adalah beberapa cara yang bisa membantu mengatasi burnout. Ingat, penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik agar tetap bisa menikmati pekerjaan dan mencapai tujuan kariermu.