Menjadi seseorang yang ramah di tempat kerja memang penting, tetapi ada saatnya bersikap tegas dan jelas jauh lebih bermanfaat. Di lingkungan profesional, menjaga keseimbangan antara sopan santun dan ketegasan adalah kunci untuk dihargai dan didengar oleh rekan kerja. Salah satu kebiasaan yang sering kali menggagalkan kesan ini adalah terlalu sering minta maaf, terutama ketika sebenarnya tidak perlu.
Bukan berarti kamu tidak boleh minta maaf. Ketika kamu memang melakukan kesalahan, tentu saja permintaan maaf sangat penting. Namun, seringkali permintaan maaf yang berlebihan justru menunjukkan ketidakpedean atau keraguan dalam diri. Ini bisa membuatmu tampak kurang tegas dan kurang percaya diri di mata kolega atau atasan.
Daftar Isi
Kenapa Kita Terlalu Sering “Minta Maaf”?
Pernahkah kamu merasa tidak enak ketika harus menginterupsi seseorang di tengah pekerjaannya? Atau mungkin kamu merasa takut jika mengemukakan pendapat bisa membuat orang lain tersinggung? Banyak orang yang akhirnya memilih untuk “main aman” dengan meminta maaf terlebih dahulu sebelum menyampaikan sesuatu, bahkan ketika itu tidak diperlukan.
Dulu, di timku ada seseorang yang sering sekali mengucapkan “maaf” untuk hal-hal kecil. Sekadar bertanya sesuatu, ia akan membuka percakapan dengan, “Maaf mengganggu sebentar, tapi…”. Meskipun ini terdengar sopan, kebiasaan ini justru menimbulkan kesan bahwa dia kurang tegas dan percaya diri.
Minta Maaf Terlalu Sering Bukan Solusi
Kalau terus-menerus meminta maaf, lama-kelamaan hal ini bisa membuat orang lain merasa bahwa kamu tidak yakin dengan diri sendiri atau keputusanmu. Padahal, dalam dunia kerja, kemampuan untuk menyampaikan pendapat dan ide dengan jelas adalah salah satu kunci kesuksesan.
Tentu saja, bukan berarti kamu harus menghilangkan sepenuhnya kebiasaan meminta maaf. Jika kamu memang berbuat salah, meminta maaf adalah tindakan yang tepat dan diperlukan. Namun, jika kamu meminta maaf hanya karena tidak ingin membuat orang lain tidak nyaman, saatnya untuk mengubah pendekatanmu.
Mengganti Kalimat “Maaf” dengan Pernyataan yang Lebih Tegas
Bagaimana caranya agar kamu tetap terlihat sopan namun tegas? Sederhana saja: mulailah dengan mengganti beberapa kalimat yang terlalu sering mengandung kata “maaf” dengan pernyataan yang lebih jelas dan langsung. Berikut beberapa contohnya:
- 🚫 “Maaf ganggu sebentar, tapi…”
✅ “Boleh minta waktunya sebentar untuk bahas ini?” Daripada membuka percakapan dengan “maaf”, coba ganti dengan meminta waktu secara langsung. Ini tetap terdengar sopan namun lebih tegas. - 🚫 “Maaf ya, kayaknya ada kesalahan di sini…”
✅ “Bisa kita cek ulang bagian ini? Soalnya aku liat ada yang perlu diperbaiki.” Jika ada yang perlu diperbaiki, nyatakan saja dengan jelas tanpa harus minta maaf. Ini menunjukkan bahwa kamu peduli pada kualitas pekerjaan, bukan sekadar menyalahkan. - 🚫 “Maaf, saya gak paham”
✅ “Bisa diulang lagi? Saya hanya ingin memastikan biar jelas.” Saat tidak memahami sesuatu, jangan takut untuk meminta penjelasan ulang. Mengakui bahwa kamu butuh penjelasan lebih lanjut bukan tanda kelemahan, melainkan kesungguhan untuk memahami dengan benar. - 🚫 “Maaf, saya gak bisa”
✅ “Oke, saya coba lihat dulu ya apa yang bisa dilakukan.” Daripada langsung menolak dengan permintaan maaf, coba beri jawaban yang lebih terbuka dan positif. - 🚫 “Maaf, izin jawab”
✅ “Sepertinya saya punya ide yang mungkin bisa membantu.” Saat ingin memberikan masukan, gunakan kata-kata yang menunjukkan bahwa kamu yakin dengan idemu tanpa harus merasa tidak enak.
Pentingnya Assertiveness di Tempat Kerja
Kunci dari perubahan ini adalah assertiveness atau kemampuan untuk menyatakan pikiran dan perasaan secara jelas dan tegas, tanpa bersikap kasar atau memaksakan kehendak. Assertiveness bukan berarti menjadi keras kepala atau selalu merasa harus benar. Justru, ini menunjukkan bahwa kamu tahu kapan harus bersikap tegas dan kapan harus berkompromi.
Menjadi assertive di tempat kerja juga membantumu membangun kepercayaan diri. Kamu akan lebih dihargai karena orang-orang melihat bahwa kamu berani menyatakan pendapat dengan jelas tanpa harus merendahkan diri. Hal ini akan memberikan dampak positif pada kariermu, karena kamu menunjukkan bahwa kamu bisa dipercaya untuk mengambil keputusan dan menyampaikan ide dengan cara yang efektif.
Baca juga: 7 Tanda Kamu Seorang Workaholic, Yuk Cek!
Kesimpulan
Meminta maaf adalah tindakan yang baik dan menunjukkan kerendahan hati, tetapi jangan sampai kebiasaan ini malah membuatmu terlihat kurang tegas atau ragu-ragu. Di dunia kerja, penting untuk memiliki keseimbangan antara bersikap sopan dan tegas. Gunakan kata-kata yang lebih jelas dan langsung, serta latih kemampuan untuk menjadi assertive. Dengan begitu, kamu tetap bisa bersikap profesional tanpa harus terus-menerus meminta maaf.
Ingat, kepercayaan diri adalah kunci sukses di tempat kerja. Jadi, jangan takut untuk menyuarakan pendapatmu dengan cara yang tegas dan positif!
Source Inspiration: Linkedin (Andhika Sudarman)