Website pemerintah sering menjadi sasaran empuk bagi para hacker, baik pemula maupun profesional. Keamanan siber adalah isu yang sangat penting, namun sering kali diabaikan dalam pembuatan dan pemeliharaan website pemerintah. Berikut adalah beberapa alasan mengapa website pemerintah mudah diretas:
Daftar Isi
1. Jadi Bahan Ujicoba Hacker Pemula
Website pemerintah sering menjadi target ujicoba bagi hacker pemula yang ingin mengasah keterampilan mereka. Alasan utamanya adalah karena situs-situs ini biasanya kurang diperhatikan dalam hal keamanan dibandingkan dengan website komersial besar. Hacker pemula mencari target yang mudah untuk diuji karena:
- Eksposur dan Popularitas: Website pemerintah sering dikunjungi dan dikenal oleh banyak orang, sehingga ketika seorang hacker berhasil meretas situs ini, mereka mendapatkan pengakuan dan mungkin bahkan publisitas.
- Kurangnya Pemeliharaan: Banyak website pemerintah yang tidak diperbarui secara rutin atau tidak diawasi dengan ketat, membuat mereka lebih rentan terhadap serangan.

2. Kebanyakan Menggunakan WordPress Default
WordPress adalah salah satu platform paling populer untuk pembuatan website, termasuk website pemerintah. Tidak ada yang salah penggunaan wordpress untuk pembuatan website. Namun, jika penggunaannya hanya default WordPress tanpa langkah-langkah keamanan tambahan dapat membuat website sangat rentan. Beberapa masalah yang umum ditemukan adalah:
- Penggunaan Tema dan Plugin yang Tidak Aman: Banyak website pemerintah menggunakan tema dan plugin WordPress yang tidak diperbarui atau tidak aman. Ini membuka celah bagi hacker untuk mengeksploitasi kerentanan yang ada.
- Tidak Menggunakan Plugin Keamanan: Ada banyak plugin keamanan yang tersedia untuk WordPress yang dapat membantu melindungi website dari serangan. Namun, banyak website pemerintah yang tidak memanfaatkan plugin ini, membuat mereka lebih mudah diserang.
- Konfigurasi Default: Banyak website pemerintah yang menggunakan konfigurasi default WordPress, yang sering kali memiliki kelemahan keamanan yang dapat dieksploitasi oleh hacker.
3. Tidak Adanya Monitoring Website
Monitoring dan pemeliharaan yang rutin sangat penting untuk menjaga keamanan website. Namun, banyak website pemerintah yang tidak memiliki sistem monitoring yang memadai. Alasan-alasan utama termasuk:
- Kurangnya Sumber Daya: Banyak instansi pemerintah yang kekurangan dana dan tenaga ahli untuk melakukan monitoring dan pemeliharaan keamanan secara rutin.
- Tidak Ada Sistem Peringatan Dini: Tanpa sistem monitoring yang baik, serangan sering kali tidak terdeteksi hingga kerusakan sudah terjadi. Ini membuat website lebih rentan terhadap serangan berulang.
- Kurangnya Kesadaran: Banyak administrator website yang tidak menyadari pentingnya monitoring berkelanjutan dan langkah-langkah keamanan proaktif.
4. Kurangnya Edukasi dan Pelatihan Keamanan Siber
Banyak pegawai pemerintah yang tidak memiliki pengetahuan mendalam tentang keamanan siber. Pelatihan keamanan siber yang memadai sangat penting untuk mengurangi risiko serangan. Tanpa edukasi yang tepat, pegawai mungkin tidak menyadari praktik-praktik keamanan yang buruk, seperti:
- Penggunaan Kata Sandi Lemah: Kata sandi yang lemah dan mudah ditebak masih menjadi salah satu penyebab utama kebocoran data dan peretasan.
- Phishing dan Social Engineering: Pegawai yang tidak terlatih mungkin lebih mudah tertipu oleh serangan phishing dan teknik rekayasa sosial lainnya.
5. Infrastruktur dan Teknologi yang Ketinggalan Zaman
Banyak website pemerintah yang menggunakan infrastruktur dan teknologi yang sudah ketinggalan zaman. Teknologi yang tidak diperbarui dan infrastruktur yang usang dapat memiliki banyak kerentanan yang sudah diketahui oleh para hacker. Masalah ini meliputi:
- Server yang Tidak Aman: Penggunaan server yang tidak diperbarui dengan patch keamanan terbaru.
- Protokol Keamanan Lama: Menggunakan protokol keamanan yang sudah usang dan rentan terhadap serangan.
- Perangkat Lunak Tidak Diperbarui: Aplikasi dan perangkat lunak yang tidak mendapatkan pembaruan keamanan secara rutin.
Baca juga: Website Terkena Serangan Pseudo Random Subdomain (PRSD)
Solusi untuk Meningkatkan Keamanan
Untuk mengatasi masalah-masalah di atas, berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
- Implementasi Plugin Keamanan: Gunakan plugin keamanan yang handal untuk WordPress atau platform lainnya.
- Monitoring dan Pemeliharaan Rutin: Terapkan sistem monitoring yang memadai dan lakukan pemeliharaan secara berkala.
- Edukasi dan Pelatihan: Berikan pelatihan keamanan siber kepada semua pegawai yang terlibat dalam pengelolaan website.
- Pembaruan Teknologi: Selalu perbarui infrastruktur, perangkat lunak, dan teknologi yang digunakan.
- Penggunaan Sistem Autentikasi yang Kuat: Terapkan sistem autentikasi dua faktor dan penggunaan kata sandi yang kuat.
Dengan mengambil langkah-langkah di atas, situs-situs pemerintah dapat menjadi lebih aman dan terhindar dari serangan hacker yang merugikan. Keamanan siber harus menjadi prioritas utama dalam pengelolaan website pemerintah untuk melindungi data dan informasi yang penting.