Dalam proses rekrutmen, salah satu pertanyaan yang sering diajukan oleh HRD adalah: “Ceritakan saat kamu melakukan kesalahan atau gagal?”. Pertanyaan ini seringkali membuat kandidat merasa canggung atau takut memberikan kesan buruk. Namun, justru sebaliknya, HRD menggunakan pertanyaan ini untuk melihat bagaimana seseorang menghadapi tantangan dan belajar dari kesalahan.
Agar kamu bisa menjawab pertanyaan ini dengan baik, salah satu teknik yang sangat efektif adalah metode STAR: Situation (Situasi), Task (Tugas), Action (Tindakan), dan Result (Hasil). Mari kita bahas cara menyusun jawaban yang tidak hanya jujur, tetapi juga menunjukkan tanggung jawab dan pembelajaran.
Daftar Isi
1. Memilih Kejadian Spesifik
Langkah pertama adalah memilih kejadian spesifik di mana kamu pernah melakukan kesalahan atau mengalami kegagalan. Hindari berbicara terlalu umum atau memilih masalah yang terlalu kecil. Sebagai contoh, alih-alih berbicara tentang “lupa mengirim email tepat waktu,” pilihlah situasi di mana dampak dari kesalahan tersebut lebih signifikan tetapi bisa dijelaskan dalam konteks pembelajaran.
Contoh situasi yang baik bisa melibatkan project tim yang penting, target yang tidak tercapai, atau bahkan keputusan yang ternyata salah. Pastikan kamu tidak menyalahkan orang lain atau situasi eksternal. Fokuslah pada apa yang bisa kamu kendalikan dan bagaimana kamu menanganinya.
2. Gunakan Metode STAR (Situation, Task, Action, Result)
Metode STAR akan membantu kamu menyusun jawaban yang terstruktur dan mudah dipahami. Berikut cara menggunakan metode ini:
Situation (Situasi)
Mulailah dengan menjelaskan situasi atau konteks di mana kesalahan atau kegagalan terjadi. Berikan informasi yang cukup agar HRD memahami latar belakang masalah tersebut. Pastikan situasi ini jelas, tetapi tidak terlalu detail.
Contoh:
“Pada saat itu, saya bekerja sebagai project manajer untuk peluncuran produk baru di perusahaan. Kami sedang dalam tahap akhir peluncuran, dan saya bertanggung jawab untuk mengoordinasikan tim pemasaran dan pengembangan produk.”
Task (Tugas)
Jelaskan tugas atau tanggung jawab spesifik yang kamu emban dalam situasi tersebut. Ini membantu memberikan gambaran kepada HRD tentang peranmu dalam situasi tersebut.
Contoh:
“Tugas saya adalah memastikan bahwa semua tim bekerja sesuai jadwal, serta semua materi promosi sudah siap sebelum tanggal peluncuran.”
Action (Tindakan)
Bagian ini adalah inti dari cerita. Jelaskan tindakan apa yang kamu lakukan ketika menghadapi masalah atau kesalahan. Di sini, penting untuk menekankan bahwa kamu tidak menghindari tanggung jawab, dan kamu menunjukkan inisiatif untuk memperbaiki keadaan.
Contoh:
“Sayangnya, saya terlalu fokus pada aspek promosi dan melewatkan koordinasi dengan tim product development. Akibatnya, beberapa fitur produk belum sepenuhnya siap pada hari peluncuran. Setelah menyadari hal ini, saya segera mengadakan rapat darurat untuk menyesuaikan strategi pemasaran. Kami juga menginformasikan kepada pelanggan bahwa beberapa fitur tambahan akan dirilis dalam beberapa minggu mendatang.”
Result (Hasil)
Akhiri jawaban dengan menjelaskan hasil dari tindakan yang kamu ambil. Apakah masalah teratasi? Apa dampak dari keputusan tersebut? Selain itu, penting juga untuk menekankan pembelajaran atau hikmah yang kamu dapatkan dari situasi tersebut.
Contoh:
“Meskipun peluncuran produk tidak berjalan sepenuhnya sesuai rencana, kami berhasil menenangkan pelanggan dengan pembaruan fitur di kemudian hari. Saya belajar pentingnya mengatur prioritas dan komunikasi yang lebih baik dengan tim lain. Sejak saat itu, saya selalu memastikan untuk memiliki checklist yang terperinci dan berkolaborasi lebih intensif dengan setiap departemen.”
3. Menunjukkan Tanggung Jawab
Saat menceritakan kesalahan atau kegagalan, penting untuk menunjukkan bahwa kamu tidak menghindari tanggung jawab. Jelaskan secara jujur apa peranmu dalam kesalahan tersebut, tetapi tekankan bagaimana kamu berusaha memperbaikinya.
Contoh di atas menunjukkan bahwa kamu mengambil tindakan untuk memperbaiki masalah tanpa menyalahkan orang lain atau situasi eksternal. HRD akan menghargai kejujuran dan tanggung jawab yang kamu tunjukkan dalam cerita tersebut.
4. Hindari Menyalahkan Orang Lain atau Situasi Eksternal
Kunci dari menjawab pertanyaan ini dengan baik adalah menghindari menyalahkan orang lain, situasi, atau hal-hal di luar kendali kamu. Misalnya, jika kamu gagal mencapai target karena situasi pasar yang tidak mendukung, fokuslah pada apa yang bisa kamu lakukan lebih baik di masa mendatang, bukan pada faktor eksternal yang tidak bisa dikendalikan.
Dengan begitu, kamu menunjukkan bahwa kamu adalah individu yang proaktif, bertanggung jawab, dan selalu siap belajar dari setiap kesalahan.
5. Pelajaran dan Pembelajaran
Bagian terakhir dari jawaban ini harus menyampaikan pembelajaran atau hikmah dari kesalahan tersebut. Ini sangat penting karena menunjukkan bahwa kamu memiliki kemampuan refleksi dan selalu berusaha untuk berkembang.
Contoh Pembelajaran:
“Dari kejadian ini, saya belajar pentingnya menjaga keseimbangan antara perencanaan dan eksekusi. Selain itu, saya juga menyadari bahwa komunikasi yang efektif antara tim adalah kunci untuk sukses. Saya sekarang selalu menyusun jadwal yang realistis dan berkoordinasi lebih intensif dengan setiap anggota tim agar semua berjalan sesuai rencana.”
Baca juga: HRD: Sudah Berapa Banyak Perusahaan yang Anda Lamar?
Kesimpulan
Menjawab pertanyaan “Ceritakan saat kamu melakukan kesalahan atau gagal?” dengan menggunakan metode STAR adalah cara yang efektif untuk menyusun jawaban yang terstruktur, jelas, dan memberikan kesan positif. Kunci utama adalah memilih kejadian yang relevan, menunjukkan tanggung jawab, dan menekankan pembelajaran yang didapat dari kesalahan tersebut. Dengan begitu, kamu akan menunjukkan kepada HRD bahwa kamu adalah individu yang bisa berkembang dan terus belajar dari pengalaman.